BADUNG, Kanalbali.com - Fashion dengan kain batik semakin berkembang pesat. Kini tidak hanya lazim digunakan untuk kondangan, tapi juga didesain sebagai pakaian santai untuk jalan-jalan di mall hingga berlibur ke pantai.

Bahkan bukan saja terkenal dikalangan masyarakat lokal, wisatawan asing yang tengah liburan di Pulau Bali pun ikut berburu batik. Terutama wisatawan dari Jepang, Malaysia, dan Singapura.

"Orang luar negeri itu sangat suka sama kain batik. Misal aja orang Jepang, yang suka batik dengan warna indigo atau warna yang cerah. Tapi saya mau memperkenalkan ke mereka bahwa batik itu banyak ragamnya," kata pemilik Debz Butik, Debby Fauziyanto saat pembukaan Debz Butik di Made's Warung Seminyak, Jumat, (23/12/2022).

Perempuan yang pernah belajar tentang fashion di Amerika Serikat itu fokus memasarkan batik tulis dan cap. Karena selain untuk melestarikan budaya Indonesia, ia juga ingin memberdayakan para perempuan pengrajin batik, dan mengedukasi orang luar tentang batik.

Misalnya saja untuk membuat satu batik tulis, ia mengatakan prosesnya membutuhkan waktu hingga 6 bulan dan setiap corak memiliki ceritanya sendiri.

"Kalau untuk toko di Bali saya anggap sebagai galeri, karena saya ingin memperkenalkan budaya Indonesia kepada turis, bahwa batik itu tidak hanya bisa digunakan untuk acara formal, tapi juga secara informal, bisa dibawa ke pantai juga," imbuhnya.

Menurut penuturannya, Debz Collection resort wear yang ada di Warung Made's Seminyak hanya menggunakan batik tulis dan cap, dan mengangkat motif-motif batik parang, kawung, dan truntum pada warna-warna netral seperti off-white, warna primer seperti biru dan merah, juga nuansa earth tone.

"Koleksi kali ini terdiri dari menswear dan womenswear yang mencakup kemeja dan celana panjang serta celana pendek pria, serta beberapa jenis busana wanita seperti atasan dan dress baby doll, rok panjang, summer dress, celana berpotongan rileks, hingga outerwear dan kaftan," tuturnya. (Kanalbali/LSU)