Bandung, CNN Indonesia --

Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung akan kembali membuka rute penerbangan internasional.

General Manager Angkasa Pura II Husein Sastranegara Cin Asmoro mengatakan rute internasional dibuka karena memang sudah ada permintaan dari pihak maskapai luar.

"Karena memang sudah ada permintaan untuk rute ke Bandung dari maskapai luar, itu datang dari Air Asia, SQ, Lion Air dan Malindo Air. Rutenya Singapura-Bandung dan Malaysia-Bandung," kata Cin di Balai Kota Bandung, Senin (25/4).

-

-

Rencananya, kata Cin, untuk metode pengecekan covid-19 akan menggunakan cara baru yakni dengan air liur.

"Dari hasil diskusi tadi, rencananya nanti akan kami coba gunakan alat baru dari Biofarma, mengeceknya lewat air liur, bukan di PCR hidung lagi," ujar Cin.

Cin menjelaskan pengecekan dengan air liur ini akan menggunakan alat pendeteksi covid-19 dengan metode kumur-kumur di tenggorokan. Alat ini bisa jadi alternatif selain tes usap usap lewat hidung dan tenggorokan.

Metode itu bisa dilakukan dengan Bio Saliva, yakni produk dikembangkan perusahaan rintisan bioteknologi, Nusantics bekerja sama dengan PT Biofarma (Persero).

"Itu untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu. Namun, akan kami bahas lebih lanjut dengan Dinas Kesehatan," ucap Cin.

Sementara, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mendukung rencana Bandara Husein Sastranegara untuk membuka rute penerbangan internasional.

"Angkasa Pura mengajak pemerintah kota (pemkot) untuk membuka penerbangan internasional masuk ke Kota Bandung. Pada prinsipnya kami sangat mendukung karena memang indikator Covid-19 di Kota Bandung sudah semakin baik," kata dia.

Untuk mempercepat langkah tersebut, Pemkot Bandung segera mengirimkan surat ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk bisa memperoleh izin prinsip penerbangan internasional ke Kota Bandung.

"Dengan dibukanya penerbangan internasional ini menjadi salah satu ikhtiar kita untuk melakukan percepatan perekonomian di Kota Bandung pascapandemi Covid-19," ucap Yana.

Yana menambahkan jika ternyata ditemukan kasus positif pada pengunjung yang datang dari luar negeri, maka akan ditangani sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

"Nanti kami lihat dari kasusnya dulunya. Tentu akan disesuaikan dengan SOP yang ada apakah isoman atau dirujuk ke RS," ujar Yana.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari menuturkan target wisatawan mancanegara ke Kota Bandung tidak terlalu tinggi. Namun, ia berharap kebijakan ini akan memudahkan wisatawan untuk datang ke Bandung.

"Sebelum pandemi, wisatawan mancanegara hanya 3-5 persen, totalnya sekitar 7 jutaan. Pada saat pandemi itu sempat turun, bahkan tidak ada sama sekali karena penerbangan internasional ditutup," ucap Kenny.

[-]

(hyg/aud)

[-]