Sentimen
Negatif (99%)
23 Des 2022 : 17.50
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Menteng

Partai Terkait

Djarot Curhat Jadi Korban Politik Identitas saat Pilgub DKI, Ada yang Jual Ayat hingga Persekusi

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

23 Des 2022 : 17.50
Djarot Curhat Jadi Korban Politik Identitas saat Pilgub DKI, Ada yang Jual Ayat hingga Persekusi

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat berbicara mengenai politik identitas saat Pemilihan Umum (Pemilu), dan politik identitas dinilai jahat dan perlu untuk dihindari.

Djarot menyampaikan hal tersebut dalam acara diskusi Bahaya Dan Antisipasi Menghadapi Politik Identitas Jelang Pemilu 2024 di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2022).

"Bangsa kita ini kan dilahirkan sebagai bangsa yang majemuk, yang masing-masing mempunyai identitas, yang masing-masing mempunyai perbedaan. Nah politik identitas itu jahat karena akan mengeksploitir identitas masing-masing, guna apa? Untuk membenci, untuk merenggangkan, guna untuk mencaci identitas yang berbeda," ujar Djarot. 

Kemudian, Djarot bercerita pengalamannya menjadi korban politik identitas saat Pilgub DKI 2017. 

Baca juga: Djarot Saiful Hidayat: Siapapun yang Memecah Belah Bangsa Ini, Kafir, Melawan Nilai-nilai Agama

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=l7Vxy4m3KHY[/embed]

"Ya kita lihat saja, seperti di DKI, mungkin tidak ya, tetapi timnya di bawah, warga masyarakat. Ini tugas kita pemimpin bangsa, para calon siapapun itu, untuk bisa membangun kesadaran, menguatkan kepribadian, menanamkan cinta kasih, toleransi satu sama lain.

Tidak membiarkan apabila tim-timnya itu, siapapun itu, kemudian melakukan penistaan, penghinaan sampai dengan persekusi, yang maaf ya, saya pernah alami itu di Jakarta," ucap Djarot. 

Djarot mengungkapkan, tidak masalah jika seseorang tidak ingin memilih orang tersebut untuk menang dalam suatu pemilu.

Namun, jangan menggunakan politik identitas untuk membuat seseorang dibenci.

"Boleh orang tidak memilih, tapi jangan ya kemudian dengan cara membenci, kemudian memfitnah, menakut nakuti, berjualan ayat, Jangan Itu tidak baik untuk bangsa ini," ucap Djarot. 

"Oleh sebab itu politisasi identitas harus dihindari dalam politik yang demokratis. Maka tugas kita adalah membangun demokrasi kita yang lebih substansial," tambah Djarot.

Baca juga: Anies Baswedan di Pusara Bully dan Serangan Rasisme: Kisah Nenek Hindun hingga Teori Kepala Batu

NasDem: yang main politik identitas Ahok, tapi Anies yang dituduh

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie menilai, Anies Baswedan tidak pernah bermain politik identitas saat Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kata pria yang akrab disapa Gus Choi itu, justru Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lah yang bermain politik identitas.

Sentimen: negatif (99.9%)