Rupiah Mampu Tahan Tekanan Besar, Apa Rahasianya?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Jumat (23/12/2022). Pelemahan tipis ini terbilang cukup bagus mengingat sentimen pelaku pasar yang memburuk.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 15.580/US$. Setelahnya, rupiah melemah tipis 0,03% le Rp 15.585/US$ pada pukul 9:10 WIB.
Memburuknya sentimen pelaku pasar terlihat dari bursa saham AS yang kembali ambrol pada perdagangan Kamis waktu setempat.
Indeks Dow Jones tercatat melemah 1,05%, S&P 500 minus 1,45% dan Nasdaq paling parah 2,18%.
Saat sentimen pelaku pasar memburuk, dolar AS yang menyandang status safe haven menjadi primadona, rupiah pun tertekan.
Meski demikian, rupiah juga sedang mendapat sentimen positif dari langkah BI guna menahan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri lebih lama.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan, DHE sebagian besar sudah berada di dalam negeri tetapi tidak bertahan lama. Untuk itu BI mengeluarkan instrumen baru guna menahan DHE lebih lama.
"Kami akan mengeluarkan instrumen yang baru di mana bank-bank bisa mem-pass on simpanan DHE para eksportir. Jadi eksportir menyimpan dana di bank dan bank bisa meneruskan ke BI dengan mekanisme pasar dan suku bunga atau imbal hasil yang menarik," ujar Perry.
Perry mengatakan imbal hasil yang didapat akan lebih menarik ketimbang di luar negeri, dan bank yang mem-pass on juga akan mendapat insentif.
Perry mencontohkan jika rata-rata bunga deposit valas negara lain ada di angka 3,75% maka BI akan menawarkan bunga di kisara 3,75-4,0% melalui lelang.
"Tergantung kondisi akan bergerak dari waktu ke waktu karena mekanisme pasar sesuai perkembangan yang ada dengan suku bunga dan daya tarik eksportir untuk ini," ujar Perry.
Devisa Hasil Ekspor tengah menjadi pembicaraan hangat. Pasalnya, banyak DHE yang lebih banyak parkir di luar negeri. Kondisi ini berimbas pada semakin tergerusnya cadangan devisa (cadev) serta stabilitas nilai tukar.
Jika kebijakan tersebut sukses, dan eksportir menahan valuta asing lebih lama di dalam negeri, pasokan dolar AS akan bertambah dan rupiah akan lebih stabil bahkan berpeluang menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[-]
-
Ambles! Rupiah Tembus Rp 15.700/USD
(pap/pap)
Sentimen: negatif (94.1%)