Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Budha
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Malang, Jati, Kemayoran, Lebak Bulus, Cempaka Putih
Tokoh Terkait
Bakal Ada 3 Mal Baru di Jakarta Tahun Depan, Siapa yang Punya?
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Pusat perbelanjaan di wilayah ibu kota dan sekitarnya masih terus bertambah. Hingga 2023 mendatang, setidaknya akan ada tiga mal baru di ibu kota Jakarta.
Ketiga mal tersebut adalah Lippo Mall East Side di Cempaka Putih wilayah Jakarta Pusat, Menara Jakarta Shopping Mall di di Kemayoran Jakarta Pusat, dan Podium Ritel Thamrin Nine yang berlokasi di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat.
Lantas siapakah pemilik dari ketiga mal baru ini? Berikut ulasannya.
1. Pemilik Lippo Mall East SideLippo Mall East Side di Cempaka Putih, Jakarta Pusat merupakan properti yang dibangun oleh Lippo Karawaci dengan luasan 44 ribu meter persegi. PT Lippo Karawaci Tbk sendiri merupakan salah satu perusahaan yang berada di bawah bendera Lippo Group.
Adapun sosok dibalik perusahaan besar ini adalah Mochtar Riady. Dirinya merupakan pendiri sekaligus Presiden Komisaris dari Lippo Group, yang saat ini dijalankan oleh putra-putranya yaitu James dan Stephen.
Mochtar Riady lahir pada 9 Mei 1929 di Malang, Jawa Timur. Ia terkenal sebagai pengusaha sekaligus praktisi perbankan dari Indonesia yang mampu mengembangkan grup bisnisnya hingga ke luar negeri.
Namanya bahkan pernah tercatat dalam daftar 'Indonesia's 50 Richest 2022' versi Forbes. Menurut catatan Forbes, kini harta kekayaan Riady mencapai US$ 1,45 miliar atau setara Rp 22,62 triliun (kurs Rp 15.600).
Dikutip dari laman resmi Lippo Group, Mochtar Riady mulai menjajaki dunia bisnis pada umur 22 tahun, dengan membuka toko sepeda di Jakarta pada 1954. Dari sana, perjalanannya pun dimulai, hingga ia berhasil membawa Lippo Group menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Asia.
Tidak lama setelah membuka usahanya itu, Riady terjun ke dunia perbankan. Dilansir dari Asia Society dan Peoplaid, antara tahun 1960-1971, ia mengubah kondisi defisit beberapa bank di Indonesia menjadi surplus besar. Mochtar mendirikan Panin Bank dengan menggabungkan empat bank, hingga berkembang menjadi bank swasta terbesar di Indonesia.
Pada tahun 1975, Riady pun memimpin Bank Central Asia (BCA) atas tawaran Liem Sioe Liong, pendiri Grup Salim. Dan pada saat kepergiannya dari sana pada 1990, aset BCA bernilai lebih dari Rp 7,5 triliun, dengan laba bersih tahunan Rp 53 miliar. Jumlah tersebut melonjak tiga kali lipat sejak pertama kali ia masuk BCA.
Dan pada 1992, dengan bantuan Liem, ia membentuk Lippo Bank bersama dengan Hasjim Ning. Dalam krisis keuangan tahun 1997, ketika puluhan bank lain bangkrut, Lippo Bank tidak hanya mampu bertahan tetapi juga berhasil berkembang.
Dari keberhasilannya itu, Riady pun mendirikan Lippo Group, sebuah kelompok bisnis yang tidak hanya mencakup banyak layanan keuangan tetapi juga telah melakukan diversifikasi ke properti, infrastruktur, pendidikan dan pengembangan perkotaan.
2. Pemilik Menara Jakarta Shopping MallMenara Jakarta Shopping Mall merupakan properti yang dibangun dan dimiliki oleh Agung Sedayu Group (ASG). Adapun perusahaan ini berawal dari sebuah perusahaan kontraktor rumah pertokoan sederhana yang didirikan pada tahun 1971.
Dalam kurun waktu 10 tahun pertama, perusahaan ini mulai dikenal pasar melalui perbincangan dari mulut ke mulut. ASG kemudian berkembang pesat berkat kerja keras seluruh karyawan sehingga mampu mengembangkan jangkauan pelanggan dan memperluas mitra usahanya.
Semenjak 1991, ASG berhasil menunjukan jati dirinya sebagai perusahaan properti papan atas melalui kesuksesannya membangun Harco Mangga Dua, yang merupakan Mal Elektronik terintegrasi pertama di Indonesia.
Kesuksesan tersebut segera diikuti dengan kesuksesan lainnya dengan pengembangan beberapa kawasan residensial dan komersial berskala besar, seperti Taman Palem seluas 200 hektar dan beberapa apartemen gedung tinggi.
Adapun sosok dibalik pendiri sekaligus pemilik Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma atau yang lebih akrab disapa Aguan.
Tidak banyak data yang terungkap tentang profil pria yang lahir pada tahun 1951 tersebut. Bahkan di website resmi Agung Sedayu tak dicantumkan profil pemilik dan jajarannya.
Sementara itu berdasarkan catatan detikom, dalam pencarian lain Aguan tercatat sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Artha Graha. Dalam profil perusahaannya disebutkan, Aguan menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT. Bank Artha Graha sejak tahun 1990-1999.
Selanjutnya pada tahun 2004, dia bergabung dengan PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. Lalu setelah penggabungan PT Bank Inter-Pacific, Tbk. dan PT. Bank Artha Graha Tbk. dipercaya kembali sebagai Wakil Komisaris Utama PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.
Aguan juga tercatat sebagai Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Yayasan Budha Tzu Chi adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan. Dikutip dari website resminya, pada 5 April 2014 Aguan pernah mengikuti kegiatan sosial di yayasan tersebut.
3. Pemilik Podium Ritel Thamrin NinePodium Ritel Thamrin Nine adalah bagian dari kawasan terpadu Thamrin Nine yang berlokasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Diketahui bahwa Le Parc dan seluruh kompleks Thamrin Nine adalah ciptaan PT Putra Gaya Wahana (PGW), salah satu grup pengembangan dan manajemen paling di Indonesia.
Melansir dari situs Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA), adapun President Director PGW ialah Alvin Gozali. Dirinya merupakan sosok penting dalam transformasi PGW dari yang mulanya sektor tekstil kini beralih ke sektor properti yang lebih menjanjikan.
PGW dibentuk pada 1993 ini dalam sektor properti sudah lebih dulu melahirkan gedung-gedung tinggi pencakar langit sebelum Autograph Tower. Sebuh saja Gedung UOB, Gedung Cokro 99, Gedung Sungai Gerong.
Sebagai President Director PT Putragaya Wahana saat ini, Alvin Gozali juga telah merancangan pengembangan property komersial di beberapa wilayah seperti BSD City, Cibinong, Lebak Bulus, MT Haryono, dan Uluwatu, Bali seperti dilansir Beritadiy Pikiran Rakyat.
(fdl/fdl)Sentimen: positif (100%)