WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Achsanul Qosasi memberikan sinyal ingin maju menjadi calon Ketua Umum PSSI.

Pria yang menjabat Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mempunyai misi untuk mereformasi sepak bola Indonesia.

Nama Achsanul Qosasi memang sempat mencuat di media sosial, dan dianggap cocok menjadi Ketua Umum PSSI menggantikan Mochamad Iriawan.

Alasannya adalah Presiden Madura United itu telah lama berkecimpung di sepak bola Indonesia.

Terkait hal itu, Achsanul buka suara dan mengatakan jika masih menunggu persyaratan KP (Komite Pemilihan) di Kongres Biasa PSSI, sebelum lanjut ke Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

Jika dinilai telah memenuhi persyaratan KP, Achsanul baru akan menentukan sikap maju atau tidak untuk mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI.

"Ya, ada yang menyebut nama saya, dan Persipura juga sudah memberikan dukungan. Tapi, saya menunggu persyaratan dari KP untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI dari Komite Pemilihan dari Kongres Biasa. Kalau itu sudah ada, baru bisa memutuskan maju atau tidak," kata Achsanul kepada awak media, Kamis (22/12/2022).

"Karena persyaratan dari mereka saya tidak tahu, jangan-jangan saya tidak memenuhi syarat. Kalau itu sudah baru kita putuskan maju atau tidak," ujarnya, menambahkan.

Seperti diketahui, KLB PSSI akan digelar pada awal 2023 dengan agenda utamanya adalah pemilihan Ketua Umum PSSI dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Menurut rencana, PSSI bakal lebih dulu menggelar Kongres Biasa (tahunan) pada 7 Januari 2023 untuk membentuk Komite Pemilihan (KP).

Nantinya, KP akan menentukan calon Ketua Umum PSSI yang lolos persyaratan untuk bertarung memperebutkan posisi pengganti Iwan Bule di KLB PSSI.

Achsanul berharap para voters benar-benar menggunakan suaranya untuk kepentingan sepak bola di KLB PSSI.

Pasalnya, KLB menurutnya akan menjadi momen penting dalam keberlangsungan dan perkembangan sepak bola Indonesia.

Baca juga: Jika Disetujui dalam KLB PSSI dan PT LIB, Liga 1 Bisa Digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno

"Menurut saya kongres ini harus berbeda dengan kongres sebelumnya. Terutama, voters harus sadar suara keluar dari mereka itu penentu sepakbola ke depan. Dan, saya rasa voters akan mereformasi dirinya," ucap Achsanul.

"Itu yang penting, sebab, voters ini kan bukan orang miskin, orang hebat semua. Jadi kalau dia menilai kepentingan sepak bola masa depan, jadi saya yakin voters ini tidak akan mempan kena rayuan," pungkasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News