PRANCIS - Seorang filsuf dan peramal Prancis Nostradamus meramalkan kematian Ratu Elizabeth II lebih dari 450 tahun sebelum itu benar-benar terjadi - dan lebih dari 350 tahun sebelum mendiang raja lahir. Itulah klaim mencengangkan yang dibuat dalam buku yang baru muncul kembali, ‘Nostradamus: The Complete Prophecies for the Future'. Tulisan filsuf Nostradamus abad ke-16 ini telah ditafsirkan oleh Mario Reading.
Nostradamus sebelumnya diduga meramalkan peristiwa lain dalam sejarah. Termasuk Kebakaran Besar London pada 1666, kebangkitan Hitler ke tampuk kekuasaan pada 1919, dua perang dunia dari 1914 hingga 1918 dan 1939 hingga 1945, dan bahkan pandemi virus corona pada 2020.
Dikutip Natioal World, dalam minggu menjelang kematian mendiang Ratu, buku itu hanya terjual lima eksemplar. Pada akhir minggu yang berakhir 17 September lalu, hampir 8.000 eksemplar terjual menurut Sunday Times.
BACA JUGA: Ramalkan Kematian Ratu Elizabeth II, Buku Nostradamus Laris Manis Terjual
Jadi, apa sebenarnya prediksi Nostradamus tentang kematian Ratu, seberapa akurat prediksinya, dan apa yang dikatakannya akan terjadi pada 2023?
BACA JUGA: Ramalan Nostradamus: Raja Charles Akan Turun Takhta demi Pangeran William
Inilah beberapa fakta yang perlu Anda ketahui.
1. Siapakah Nostradamus?
Nostradamus adalah seorang astrolog Prancis, lahir dengan nama Michel de Nostradame, yang terkenal karena bukunya Les Prophéties, kumpulan 942 syair puitis yang diduga meramalkan peristiwa masa depan. Ia lahir pada 14 Desember 1503 dan meninggal pada tanggal 2 Juli 1566.
Pakar akademik tidak percaya bahwa Nostradamus memiliki kemampuan kenabian supernatural yang asli dan sebaliknya mengatakan bahwa asosiasi yang dibuat antara peristiwa dunia dan syair Nostradamus adalah hasil dari salah tafsir atau terjemahan yang salah.
Baca Juga: Kids Life's Adventure Park Suguhkan Edukasi Literasi Digital Lewat Keseruan Tanpa Batas
Follow Berita Okezone di Google News
Para akademisi ini juga berpendapat bahwa prediksi Nostradamus sangat kabur, artinya bisa diterapkan pada kejadian apa pun.
2. Apa yang diramal Nostradamus tentang kematian Ratu?
Dalam buku ‘Nostradamus: The Complete Prophecies for the Future’, yang pertama kali diterbitkan pada 2006, Reading menafsirkan salah satu puisi Nostradamus sebagai "Ratu Elizabeth II akan mati, sekitar 22 tahun, pada usia sekitar 96 tahun, lima tahun lebih pendek dari usia ibunya.
Selain itu, dia meramalkan bahwa Pangeran Charles akan berusia 74 tahun ketika dia mengambil alih tahta dari mendiang ibunya dan menjadi Raja Charles III. Namun, karena sebagian besar publik Inggris masih dianggap negatif terhadapnya karena putusnya pernikahannya dengan mendiang Putri Diana dan hubungannya selanjutnya dengan Camilla Parker Bowles, dia setuju untuk turun takhta.
Dia kemudian meramalkan bahwa putranya akan menjadi raja, namun ini mungkin tidak berarti William - yang sebenarnya berada di urutan berikutnya takhta - karena baris terakhir puisinya menjelaskan bahwa seorang pria yang tidak pernah diharapkan menjadi raja akan menggantikannya.
Ini bisa berarti dia meramalkan bahwa putra kedua Charles, bisa menjadi raja pada usia 38 tahun.
3. Seberapa akurat prediksi Nostradamus?
Prediksi Nostradamus sebagian akurat. Ratu Elizabeth II meninggal pada 8 September pada usia 96 tahun. Putra sulungnya secara otomatis menjadi raja yang berkuasa di Inggris segera setelah kematiannya, yang berarti dia sekarang menjadi Raja Charles III. Namun, tanggal lahirnya adalah 14 November 1948, jadi dia berusia 73 tahun saat menjadi raja. Tanggal penobatan resminya belum diumumkan, sehingga kemungkinan besar dia akan berusia 74 tahun saat ini.
4. Apa yang diprediksi Nostradamus akan terjadi pada 2023?
Nostradamus membuat beberapa prediksi tentang tahun 2023. Menurut Reading, dia meramalkan bahwa "dua kekuatan besar akan bersatu untuk memerangi peningkatan global dalam peperangan internecine". Dia menambahkan bahwa "aliansi itu aneh dan bekerja hampir terlepas dari dirinya sendiri, tetapi efek baiknya tidak akan bertahan lama."
Maksud dari ramalannya ini tidak trlalu jelas. Namun diperkirakan konflik lebih lanjut dapat terjadi di dunia.