Sentimen
Positif (94%)
22 Des 2022 : 08.45
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

'Kontrak' Beres, Bos BI Janji Tetap Mesra dengan Sri Mulyani

22 Des 2022 : 08.45 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

'Kontrak' Beres, Bos BI Janji Tetap Mesra dengan Sri Mulyani

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan, akan tetap menjalin kerja sama yang intensif dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meskipun kerja sama yang terjalin selama ini dalam bentuk berbagi beban atau burden sharing harus berakhir pada tahun ini.

Skema berbagi beban itu dijalin BI dengan Kementerian Keuangan melalui pendanaan APBN dalam rangka menangani dampak pandemi Covid-19. Realisasinya melalui Surat Keputusan Bersama 1, 2, dan 3 yang memberikan ruang bagi BI membeli surat berharga negara (SBN) di pasar perdana.

-

-

"Sinergi fiskal dan moneter itu yang terus kita lakukan, meski memang tahun depan tidak ada arrangement khusus, kita tetap mesra," ucap Perry dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Keberlanjutan kerja sama ini menurut Perry seperti dalam hal pengendalian inflasi, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia, hingga menjaga stabilitas tingkat imbal hasil surat berharga negara (SBN) untuk tenor jangka panjang. Ini dilakukan salah satunya dengan berbasiskan UU P2SK.

"Untuk pricingnya, yaitu supaya memang kami ingin meyakinkan SBN yang jangka panjang bisa turun, kalau repo itu lebih luas, pesertanya juga itu bisa dikonsolidasikan," tegas Perry.

Pada kesempatan yang sama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kerja sama burden sharing ini memang harus berakhir tahun ini karena situasi Pandemi Covid-19 juga sudah semakin terkendali.

"Jadi ini karena situasi pandemi yang kita moga-moga seperti disampaikan Pak Presiden selesai akhir tahun ini. Jadi tidak ada arrangement istimewa dari Pak Perry ke saya, meski kita tetap kerja sangat erat dan mesra," tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani memastikan dengan tidak adanya bantuan pendanaan dari BI, pemerintah masih memiliki anggaran yang kuat untuk menghadapi tantangan perekonomian 2023. Diantaranya dengan memanfaatkan windfall pada penerimaan negara karena tingginya harga-harga komoditas andalan ekspor Tanah Air.

Windfall profit dan revenue baik dari sisi pajak dan non pajak itu telah ia perhitungkan sehingga tahun depan minimal ia masih memiliki dana sekitar Rp200 triliun. Besaran ini hampir setara dengan hasil SKB 3 dengan BI yang sudah mencapai Rp 225 triliun.

"Saya lakukan sekarang dengan mengumpulkan SILPA saya. Sehingga walaupun tahun depan tidak ada SKB 3 tahun depan saya punya bantalan pembiayaan, itu satu hal supaya kami bersama Pak Perry kan melihat ini kalau risiko fiskal, moneter, sama-sama melihat kompak supaya kita bisa meminimize dampak ke perekonomian kita," ujarnya.


[-]

-

Pesta 'Durian Runtuh' Selesai 2023, Tandanya Sudah Kelihatan
(mij/mij)

Sentimen: positif (94.1%)