BRACKLEY – Duet Lewis Hamilton dan George Russell di Tim Mercedes AMG Petronas pada pentas F1 diprediksi akan menghasilkan persaingan lebih keras. Bahkan, Hamilton diyakini harus bersaing lebih ketat ketimbang saat duet dengan Nico Rosberg.
Hal ini disampaikan pengamat F1 yang juga mantan manajer Williams dan Ferrari, Peter Windsor. Hamilton dan Rosberg merupakan duet dalam tim Mercedes AMG Petronas selama periode 2013-2016.
Kendati merupakan rekan satu tim, keduanya sering terlibat persaingan hebat. Keduanya mendapat gelar F1 GP pada masa itu.
Empat musim bersama, Hamilton mampu memenangkan dua gelar (2014 dan 2015). Sedangkan Rosberg, dia memenangkan satu gelar (2016), setelah akhirnya membuat keputusan mengejutkan pensiun dari F1 GP lima hari usai dinobatkan sebagai juara.
Persaingan tersebut sangat dikenang oleh para penggemar karena kedua pembalap sama-sama bersikeras mendapatkan gelar. Hubungan antara Hamilton-Rosberg pun dikabarkan sudah renggang. Setelah mendapatkan gelar, Rosberg yang pensiun digantikan Valtterri Bottas.
BACA JUGA: Kontrak Lewis Hamilton di Mercedes Bakal Berakhir di Akhir F1 2023, Toto Wolff Tetap Tenang
Tak seperti Rosberg, Bottas kerap memberikan lampu hijau kepada Hamilton untuk memenangkan balapan. Bottas kemudian memutuskan pindah ke Alfa Romeo pada akhir musim 2021. Posisinya digantikan oleh pembalap muda berdarah Inggris, George Russell.
BACA JUGA: Ini Alasan Utama Mercedes Kalah Saing dengan Red Bull Racing di F1 2022
Kedatangan Russell inilah yang menurut Windsor akan menjadi masalah besar nantinya. Windsor mengatakan, karakter yang keras dari Russell membuat persaingan dengan Hamilton akan ‘eksplosif’ pada musim-musim mendatang.
“Saya pikir itu akan menjadi 10 kali lebih buruk dari (persaingan) Rosberg/Hamilton. Saya pikir apa yang Anda lihat di Barcelona pada lap pembuka (pada 2016) antara Lewis dan Nico hanyalah permulaan antara George dan Lewis. Naik level lagi,” kata Windsor, dilansir dari Planet F1, Rabu (21/12/2022).