Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Berdikari
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Menteri Teten Target Cetak 50 Wirausahawan Disabilitas Baru di 2023
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melihat peluang penyandang disabilitas bisa menjadi pengusaha secara mandiri. Saat ini menurutnya masih banyak yang bekerja di sektor informal dan hanya segelintir yang bekerja secara mandiri.
Menurutnya, konsep koperasi bisa menjadi salah satu cara penyandang disabilitas bisa menjadi pengusaha. Dalam hal ini dia menyambut baik pengembangan ekonomi inklusi melalui ekonomi terintegrasi, serta menyambut pendirian Koperasi Tangguh Berdikari Indonesia. Menteri Teten berharap, koperasi ini betul-betul bisa memfasilitasi para disabilitas sehingga mampu menjalankan wirausaha secara mandiri.
“Dengan memiliki badan hukum berbentuk koperasi, kesempatan bagi penyandang disabilitas berusaha makin terbuka lebar,” kata Teten mengutip keterangan resmi, Selasa (20/12/2022).
Pada konteks ini, berkaitan dengan kolaborasi Organisasi Aksi Solodaritas Era-Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) bersama Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi), Yayasan Perempuan Tangguh Mandiri Indonesia (PTI), serta Smesco Indonesia menginisiasi program tahunan bagi para disabilitas yang bertajuk Karya Tanpa Batas sebagai bentuk pemberdayaan para penyandang disabilitas.
Program yang bakal diselenggarakan secara tahunan ini digelar dalam rangka Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember setiap tahunnya. Puncak acara ‘Karya Tanpa Batas’ 2022 diselenggarakan pada 19-20 Desember 2022 di Gedung Smesco Indonesia.
Menteri Teten mengapresiasi penyelenggaraan ‘Karya Tanpa Batas’ yang merupakan kolaborasi bersama OASE-KIM dan sejumlah kementerian. KemenKopUKM menyambut baik acara ini yang mengedepankan public private partnership dalam mengembangkan ekonomi inklusi, serta ekonomi sosial yang terintegrasi menjadi bagian penting dari ekonomi nasional.
“Program ini keren sekali. Saya telah melihat dan meninjau acara ini mulai dari workshop hingga kegiatan yang menstimulasi jiwa kewirusahaan, meski akses pekerjaan sebanyak 72 persen penyadang disabilitas masih bekerja di sektor informal, dan 22 persennya merupakan kelompok usia produktif belum memiliki akses untuk menjalankan usahanya sendiri,” bebernya.
Selain itu, KemenKopUKM turut mengesahkan pendirian Lembaga Inkubator Disabiltas Indonesia. Dia menargetkan ada 50 wirausaha baru dari penyandang disabilitas di tahun depan.
“Dan tahun depan kita targetkan terciptanya 50 wirausaha baru dari penyandang disabilitas agar lebih kompetitif. Target tersebut cukup ambisius, tapi kami yakin bisa dijalankan,” ujarnya.
Sentimen: positif (100%)