Aktivis Desak Pj Gubernur DKI Jakarta Tegas pada Kepala Satpol PP yang Kaya Raya
Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta diminta menunjuk Inspektorat DKI Jakarta untuk mendalami aparatur sipil negara (ASN) yang tajir.
Salah satunya adalah Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin yang memiliki harta kekayaan hingga Rp 23,8 miliar.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan mengatakan, angka tersebut menimbulkan banyak pertanyaan.
Apalagi harta kekayaannya melampaui mantan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali sebesar Rp 4,6 miliar.
Padahal, tambahan penghasilan pegawai (TPP) Marullah lebih besar dibanding Arifin.
Jika mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 64 tahun 2020 tentang Perubahan Atas Pergub Nomor 19 tahun 2020 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), posisi Sekda mendapatkan TPP sebesar Rp 120.710.000.
Kemudian Asisten Sekda Rp 63,9 juta, Kepala Dinas kisaran Rp 55 - Rp 60 juta.
Sedangkan untuk gaji pokok para kepala dinas atau pejabat eselon II per bulan sebesar Rp 3 - Rp 5,9 juta.
“Mengukur dari aturan ini, Arifin baru tahun 2019 diangkat oleh Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) saat itu menjadi Kasatpol PP, kok harta kekayaannya bisa sedemikian besarnya,” ujar Tigor, Selasa (20/12/2022).
Baca juga: Satpol PP DKI Jakarta Tegaskan, Kafe Holywings Kemang Ditutup Selama PPKM
Menurut Tigor, prestasi Arifin di Pemprov DKI Jakarta cenderung biasa saja.
Bahkan, banyak pengaduan masyarakat Jakarta tentang hancurnya trotoar karena dikuasai oleh pedagang kaki lima.
Hingga saat ini terkesan Satpol PP membiarkan pedagang kaki lima (PKL) merajalela, menduduki trotoar seperti terjadi di kawasan Kota Tua dan kawasan sekitar Grand Indonesia.
Sementara Satpol bertugas menegakkan Perda dan Perkada sebagaimana UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Baca juga: Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin Tegaskan Penutupan Kafe Holywings Tavern Hanya Selama Masa PPKM
“Secara terang-terangan warung-warung liar menduduki jalan dengan mendapat tenda seragam dari perusahaan air minum tertentu," ujarnya.
Sentimen: positif (78%)