Sentimen
Negatif (65%)
19 Des 2022 : 19.31
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jabodetabek

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Massa Aliansi Bela NKRI Ricuh dengan Front Mahasiswa Papua di Kantor PBB Jakarta, Ini Penyebabnya

19 Des 2022 : 19.31 Views 6

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Massa Aliansi Bela NKRI Ricuh dengan Front Mahasiswa Papua di Kantor PBB Jakarta, Ini Penyebabnya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua organisasi menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Perwakilan Jakarta di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).

Kedua organisasi itu adalah Aliansi Bela NKRI dan Front Mahasiswa Papua se-Jabodetabek.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menceritakan, awalnya massa dari Aliansi Bela NKRI tengah berunjuk rasa.

Namun, datang satu organisasi lainnya saat itu dengan membawa tuntutan yang bertolak belakang.

"Yang satu mengangkat isu terkait dengan masalah PBB agar tidak ikut mencampuri urusan dalam negeri NKRI. Satu lagi front Mahasiswa Papua itu tuntutan nya itu menarik militer alat otsus (Otonomi Khusus) dan sebagainya. Jadi kalau lihat dari isunya saja ini sudah jelas bertolak belakang," kata Komarudin saat dihubungi, Senin (19/12/2022).

Komarudin mengatakan kedua organisasi tersebut melakukan aksi unjuk rasa tanpa pemberitahuan. Saat itu, kedua kelompok tersebut sempat ricuh di lokasi unjuk rasa.

"Saling usir mereka. Mereka merasa yang satu membela NKRI yang satu malah otsus," ucapnya.

Meski begitu, lanjut Komarudin, kericuhan di antara kedua kelompok tersebut tidak berlangsung lama.

Baca juga: PBB Kritik Pengesahan KUHP, DPR: Tidak Ada Lembaga atau Negara Manapun yang Bisa Mendikte Hukum Kita

Komarudin mengatakan pihaknya yang melakukan pengamanan di lokasi langsung bergerak membuat pemisah di antaran keduanya.

"Mereka berupaya saling mengusir, kami tengahi kami lakukan sekatan sehingga tidak terjadi gesekan," ungkapnya.

Saat ini, Komarudin mengaku aksi demo tersebut sudah bubar sekitar pukul 16.00 WIB.

Sentimen: negatif (65.3%)