Penyaluran KUR Klaster Masih Minim, Padahal Bisa Cegah Kredit Macet
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut kalau pemberitan Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster memiliki banyak manfaat. Namun, penyalurannya masih terbilang minim.
Menteri Teten mengatakan KUR Klaster ini baru terserap oleh 1,39 juta debitur. Dengan nilai total yang disalurkan adalah sebesar Rp 4,8 triliun.
""Hingga hari ini baru terealisasi sebesar Rp 4,8 triliun kepada sekitar 1,39 juta debitur. KUR klaster banyak positifnya, KUR klaster memberikan peluang pembiayaan kepada kelompok usaha dengan plafon hingga Rp 500 juta per pelaku usaha," ujarnya dalam Penyerahan KUR Klaster dan Pembiayaan Dana Bergulir, di Istana Negara, Senin (19/12/2022).
Salah satu keuntungan yang diberikan adalah KUR klaster diberikan secara berkelompok untuk yang telah terintegrasi dari hulu ke hilir. Dengan begitu, bisa mengurangi potensi kredit macet. Pada saat yang sama, turut memudahkan perbankan dalam melakukan pemantauan atau monitoring.
"KUR klaster juga memperkuat kemitraan UMKM dengan usaha besar, menempatkan UMKM bagian dari rantai pasok industri, sehingga bisa meningkatkan kemampuan manajemen usaha, meningkatkan kualitas produksi dan meningkatkan kapasitas usahanya, atau naik kelas," sambung Teten.
Teten melihat, penyaluran KUR Klaster sendiri turut menjadi bagian tak terpisahkan guna menyejar target pemberian bantuan pembiayaan ke UMKM. Mengingat, porsi kredit perbankan ditarget sebesar 30 persen dari total pembiayaan.
"Tahun depan KUR akan ditingkatkan menjadi Rp 460 triliun dari tahun ini yang mencapai 373 triliun. Namun demikian masih banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang masih unbankable," kata dia.
"Sesuai dengan kebijakan bapak Presiden, pada 2024 porsi kredit perbaankan diharapkan mencapai 30 persen atau mencapai Rp 1.800 triliun dari saat ini yang baru mencapai 20 persen atau sekitar Rp 1.200 triliun," tambah Teten.
Sentimen: positif (99.4%)