Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UGM, UIN, UII
Kab/Kota: Yogyakarta
Tokoh Terkait
Putra Presiden Turki Erdogan Safari Kampus di Yogya, ke Mana Saja?
Kumparan.com Jenis Media: News
Putra Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yakni Necmettin Bilal Erdogan menjadi salah satu tamu kehormatan dalam acara puncak Dies Natalis Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Senin (19/12). Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, Pratikno.
“We have very honorable guest from Turkey. First, excellency Mr. Bilal Erdogan,” kata Pratikno saat menyambut tamu-tamu kehormatan dalam acara tersebut, Senin (19/12).
Kehadiran Bilal Erdogan juga dikonfirmasi oleh Rektor UGM, Ova Emilia. Ova mengatakan bahwa kehadiran putra Erdogan tersebut bertujuan untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia.
“Beliau datang ke sini karena ingin memperluas kerja sama dengan Indonesia,” kata Ova Emilia.
Ova juga mengatakan bahwa nantinya Bilal Erdogan akan mengunjungi sejumlah kampus di Yogya. UGM menurut dia hanya jadi pintu masuk bagi Bilal Erdogan untuk mengenal lebih banyak kampus yang ada di Yogyakarta.
“Bukan hanya dengan UGM, kebetulan dia juga dengan masuk pintu lewat UGM dia mengenal universitas-universitas lain di Jogja. Jadi mau ke UII, UMY, UIN, sama UKDW,” lanjutnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kehadiran Bilal Erdogan juga menjadi momentum penting bagi kampus-kampus di Yogya untuk memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Turki. Pasalnya, banyak kampus di Turki yang menurutnya sudah memiliki kualitas sangat baik terutama dalam hal keselarasannya dengan dunia industri.
Hal itu dia lihat saat UGM mengikuti sebuah konferensi di Turki pada Juli silam yang dihadiri oleh banyak perguruan tinggi.
“Di situ kita melihat ternyata universitas di Turki walaupun dia masih muda tetapi sangat erat sekali dengan industri. Artinya bahwa semua pendidikan itu memang dikaitkan betul dengan industri,” kata Ova Emilia.
Hal itu menurutnya perlu menjadi pelajaran penting bagi perguruan tinggi yang ada di Indonesia, dimana keselarasan (link and match) antara dunia pendidikan dengan kebutuhan industri di Indonesia sampai hari ini masih menjadi salah satu persoalan utama.
Sentimen: positif (91.4%)