JAKARTA - Industri properti di tahun depan punya peluang untuk bertumbuh. Menurut Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual, banyak faktor akan mempengaruhi kinerja sektor properti di 2023.
"Meskipun pertumbuhan ekonomi di 2023 diprediksi akan melamban, sektor properti tumbuh," ujarnya saat virtual press conferce yang diselenggarakan oleh Cushman dan wakefield via online, Senin (19/12/2022).
Namun investasi di bidang properti untuk saat ini masih disarankan karena wealthnya bisa dipertahankan dan berbeda dengan aset lain yang bersifat fluktuatif.
Baca Juga: Bisnis Rumah Subsidi Masih Menjanjikan pada 2023
Selain itu, secara historis kenaikan suku bunga tidak serta merta mempengaruhi kredit termasuk juga properti.
Ditambah lagi demand atas properti juga masih besar dan juga kontribusinya terhadap perekonomian juga relatif baik," jelasnya.
Sebelumnya, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memprediksi industri perumahan subsidi masih menjanjikan bagi pelaku usaha properti di 2023.
Baca Juga: Ini Sederet Tantangan dan Peluang yang Akan Dihadapi Industri Properti 2023
“Kami optimis, bahwa industri perumahan, khususnya perumahan subsidi masih menjanjikan di tahun mendatang," ujar Komisioner BP Tapera Adi Setianto dalam acara “Economic Outlook dan Prospek Sektor Perumahan Tahun 2023" yang dipantau secara daring, dikutip dari Antara, Jakarta, Senin (19/12/2022).
Menurutnya, kreativitas skema pembiayaan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) serta dukungan para pemangku kepentingan dari ekosistem perumahan diyakini akan mampu mewujudkannya.
Baca Juga: Peduli Pejuang Kanker, Donasi Rambut Bersama Lifebuoy dan MNC Peduli Tengah Berlangsung!