SALAH satu tim pabrikan Formula One (F1), Red Bull dikabarkan bakal dijual setelah nasib kurang baik kerap memimpanya akhir-akhir ini. Mengenai itu, penasihat tim Red Bull, Helmut Marko buka suara.
Ia memang tak secara gamblang menepis kabar itu. Akan tetapi, dirinya mengakui, internal tim Red Bull terus berkomunikasi secara intens mengenai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa mendatang.
Seperti diketahui, 2022 adalah tahun yang sangat beragam bagi keluarga Red Bull di Formula 1. Mereka berada di puncak dengan memenangkan Kejuaraan Konstruktor pertama sejak 2013 dan memenangkan kejuaraan pembalap kedua berturut-turut oleh Max Verstappen.
Tapi mereka juga tak lepas dari beberapa kesulitan. Mulai dari dianggap bersalah oleh FIA karena telah melanggar batas anggaran 2021, yang membuat mereka didenda dan pengurangan 10 persen dalam penelitian aerodinamis yang diizinkan.
Ditambah lagi kematian tragis salah satu pendiri Red Bull, Dietrich Mateschitz di waktu bersamaan. Kematiannya menyebabkan sakit hati seluruh jajaran pabrikan.
Apalagi jasanya sangat berjasa. Itu dimulai sejak dirinya membeli tim Minardi dan mengubah namanya menjadi Toro Rosso pada 2006, yang kini berganti nama menjadi AlphaTauri.
Dalam pabrikan itu, dia melihat potensi dari nama-nama besar seperti Sebastian Vettel, Daniel Ricciardo, Carlos Sainz Jr hingga Max Verstappen untuk masuk ke F1. Setelah tampil apik di sana, mereka berjaya tampil bersama tim Red Bull.
(Max Verstappen berhasil jadi juara F1 2022 bersama Red Bull Racing)
Dengan kepergian sang pendiri beriringan dengan masalah yang dihadapi, CEO baru F1 Red Bull Oliver Mintzlaff memprediksi bakal menciptakan iklim tak bersemangat di jajaran tim. Setelah mengadakan pertemuan dengan penasihat Red Bull, Helmut Marko, mereka memiliki sejumlah pertimbangan.
“Itu bukan pertama kalinya kami berbicara, tetapi itu adalah percakapan pertama tentang masa depan dan bagaimana kami ingin mendekatinya,” jelas Helmut Marko kepada media di Austria Kleine Zeitung dikutip laman formula1news, Senin (19/12/2022).
“Kami memiliki dasar yang sama dalam pikiran dan dia (CEO) kembali belajar banyak tentang tim. Kami menganalisis semuanya dan kami akan melihat bagaimana memetakan arah untuk masa depan,” lanjutnya.
“Selalu ada sesuatu untuk dilakukan. Kami hidup dengan moto: 'Berdiri diam berarti mundur'. Kesinambungan tentunya merupakan unsur yang sangat penting untuk sukses, meskipun kinerja AlphaTauri tahun ini tidak memuaskan,” lanjutnya.