Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Perum BULOG
Kab/Kota: Surabaya, Tanjung Priok, Dumai, Palembang
Tokoh Terkait
3 Fakta Banjir Beras dari Vietnam-Thailand Usia 3 tahun Puasa Impor
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
Beras impor sebanyak 200 ribu ton mulai bertahap datang ke Indonesia. Berasi impor ini datang dari Vietnam, Thailand dan Pakistan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP).
Impor beras tahun ini menjadi yang pertama setelah 3 tahun pemerintah tidak melakukan impor. CBP sendiri digunakan untuk penanggulangan keadaan darurat bencana, kemudian juga stabilisasi harga yang dilakukan dengan cara operasi pasar. Di mana menjual beras dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET).
Berikut fakta-faktanya:
1. Tiga Tahun Puasa Impor
Berdasarkan catatan Perum Bulog, dikutip Sabtu (17/12/2022) impor beras untuk CBP ini baru saja dilakukan tahun ini sajak setelah 3 tahun tidak melakukan impor. Adanya impor beras CBP dilakukan terakhir pada 2018 silam yakni sebanyak 1,77 juta ton.
Sementara tahun 2019, 2020, dan 2021 tidak ada impor beras untuk pemasok CBP. Artinya di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua ini, baru sekali akhirnya ada impor beras oleh Perum Bulog.
Kemudian, banyaknya impor beras untuk CBP memang terjadi pada 2014 hingga 2018. Secara rinci, pada 2014 Indonesia mengimpor sebanyak 274.263 ton, pada 2015 mengimpor 644.357 ton, 2016 sebanyak 543.032 ton.
Sementara di 2017 tidak ada impor. Tetapi membludak impor beras sebanyak 1.778.422 ton pada tahun 2018.
2. Impor Desember 2022
Adapun tahapan kedatangan impor beras dilakukan bulan ini, pertama sebanyak 5.000 ribu ton dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Bongkar muat beras impor ini dilakukan Jumat (16/12).
Kedatangan dari kapal yang membawa beras tersebut sampai di pelabuhan pada Kamis (14/12) pukul 23.00 WIB. Beras tersebut untuk pemenuhan CBP di wilayah Jakarta.
Kedua juga datang di Pelabuhan Merak, Banten sebanyak 5.000 ton dari Thailand. Kedatangan yang kedua ini untuk pemenuhan CBP di wilayah Banten. Jadi total beras yang datang hari ini sebanyak 10.000 ton.
Perum Bulog mengatakan sebanyak 200 ribu ton itu akan disebar di 14 titik pelabuhan di Indonesia. Hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan CBP di daerah tersebut.
Titik wilayah yang dimaksud adalah Pelabuhan Malahayati dan Lhokseumawe (Aceh), Belawan (Medan), Dumai (Riau), Teluk Bayur (Padang), Boom Baru (Palembang), Panjang (Lampung), Tanjung Priok (Jakarta), Merak (Banten), Tanjung Perak (Surabaya), Tenau (Kupang), kemudian sisanya akan direalisasikan tahun depan sampai dengan sebelum panen raya.
Buwas menjelaskan beras impor ini berkualitas premium dibeli oleh perusahaan seharga Rp 8.800 per kilogram (kg). Mengingat beras ini akan dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP), maka akan dijual ke pedagang lebih murah.
"Yang jelas nanti bisa lihat bahwa paling mahal rata-rata beras premium yang kita datangkan sampai di gudang kita costnya dari pelabuhan sampai gudang Kita itu harganya Rp 8.800 per kilogram. Nah itu harga internasional, kita mengikuti harga internasional kita beli," katanya
Sementara harga jual Bulog ke pengecer atau pedagang hanya Rp 8.300/kg dan selisih harganya akan diganti oleh pemerintah. Buwas mengatakan hal ini akan berdasarkan izin dari pemerintah.
"Setelah kita minta izin dari negara untuk diubah menjadi CBP maka selisihnya akan diganti oleh negara. Jadi kita belinya Rp 8.800 dong nah itu karena ketentuannya Rp 8.300 maka ada selisih Rp 500 kan, nah Rp 500 itu akan diganti pemerintah," sambung Buwas.
Kemudian, harga beras sampai ke konsumen diharapkan paling mahal Rp 9.000/kg sampai Rp 9.500/kg.
"Di pasaran paling mahal Rp 9.000,Rp 9.300 sampai Rp 9.500 hingga ke konsumen," tuturnya.
3. Rencana Impor 2023
Mengingat izin impor sebanyak 500 ribu ton untuk pengadaan CBP, sisa impor 300 ribu ton, ditargetkan akan membanjiri Indonesia pada awal tahun 2023. Hal ini diterangkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas).
Ia menerangkan, untuk tahun depan beras impor itu akan didatangkan dari Myanmar, India, Thailand, Vietnam, Pakistan.
"(300 ribu ton) jadi sebagian sama dari Thailand, Vietnam, Myanmar, India dan Pakistan. Untuk 300 ribu ton itu akan datang Januari tanggal maksimal 24 Februari atau inginnya dipercepat 12 Februari sudah selesai," tandas Buwas, kemarin.
Simak Video "Jokowi Mau Indonesia Tak Lagi Impor Jagung"
[-]
(ada/zlf)
Sentimen: negatif (78%)