Sentimen
Positif (84%)
17 Des 2022 : 22.19
Informasi Tambahan

BUMN: Perum BULOG

Kab/Kota: Tanjung Priok

350 Ribu Ton Kedelai Impor Bakal Banjiri RI, Tinggal Urus Karantina

17 Des 2022 : 22.19 Views 7

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

350 Ribu Ton Kedelai Impor Bakal Banjiri RI, Tinggal Urus Karantina

Jakarta -

Pemerintah telah menugaskan Perum Bulog mengimpor 350 ribu ton kedelai. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan impor kedelai akan masuk mulai Januari 2023.

Sementara Perum Bulog mengatakan masih ada kendala terkait karantina.

"Sekarang kita sudah lego-lego dan sudah ada barangnya tetapi kepastian berangkatnya barangnya itu. Surat-suratnya itu belum bisa berangkat ke sini. Kan di sana harus ada karantina, harus ada persetujuan karantina dari sini," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (17/12)

-

-

Buwas memastikan kedelai yang akan datang sebanyak 350 ribu ton itu sesuai kebutuhan perajin tempe dan tahu. Hal itu diketahui karena Buwas mengatakan dirinya sudah menanyakan langsung kepada perajin.

"Menjajaki sudah beberapa negara, kita standarnya cari terbaik buat para perjin tempe tahu hasil labnya dari beberapa negara," ungkapnya.

Sebelumnya, Zulhas menjelaskan pemerintah telah menugaskan Bulog untuk impor 300 ribu ton dan ditambah 50 ribu ton. Jadi, total impor kedelai 350 ribu ton.

Dia mengatakan, kedelai itu kebanyakan diimpor dari Amerika Serikat (AS). Ia mengatakan 350 ribu ton kedelai akan mulai masuk awal 2023. "Amerika kebanyakan," ujar pria yang akrab disapa Zulhas tersebut.

Terbaru, Zulhas menerangkan impor kedelai juga akan datang dari Afrika Selatan. Menurut Zulhas kedelai Afrika Selatan ini yang masih terkendala izin untuk karantina.

"Kedelai Januari masuk, tinggal nunggu dari Afrika Selatan itu yang pertama akan datang kata Pak Kabulog," ucapnya, di Kemendag, Kamis (15/12).

"Tinggal nunggu karantina sana selesai, mudah-mudahan Januari," tutur Zulhas.

Sebagai informasi, setiap tahun Indonesia memang selalu melakukan impor kedelai. Hal itu dilakukan karena kebutuhan dalam negeri yang cukup tinggi, tetapi produksi dalam negeri hanya bisa menghasilkan sebagian kecil.

Maka dari itu, impor juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menekan harga kedelai saat ini. Kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya adalah 3 juta ton.

Sementara budi daya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya. Untuk mencukupi kebutuhan nasional, pemerintah kemudian melakukan impor.

(ada/hns)

Sentimen: positif (84.2%)