Harga Minyak Dunia Amblas ke USD 79,04 per Barel Dihantui Kekhawatiran Resesi
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Sebbelumnya, harga minyak turun sekitar 2 persen. Penurunan harga minyak dunia karena para pedagang khawatir tentang prospek permintaan bahan bakar karena dolar yang lebih kuat dan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral global.
Melansir laman CNBC, Jumat (16/12/2022), setelah naik selama tiga hari berturut-turut, harga minyak Brent berjangka turun USD 1,69, atau 2 persen menjadi USD 81,01 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,77, atau 2,3 persen menjadi USD 75,51.
"Harga minyak berada di bawah tekanan hari ini karena pedoman hawkish Fed untuk kebijakan moneternya memicu kekhawatiran baru tentang pertumbuhan ekonomi, mengangkat dolar AS dan menurunkan harga komoditas," kata analis CMC Markets Tina Teng.
Pada hari Rabu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun depan, bahkan ketika ekonomi tergelincir ke arah kemungkinan resesi.
Sementara Pada hari Kamis, Bank of England dan Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.
Di China, ekonomi terbesar kedua di dunia, kehilangan lebih banyak tenaga pada November karena output pabrik melambat dan penjualan ritel memperpanjang penurunan, pembacaan terburuk dalam enam bulan, tertatih-tatih oleh lonjakan kasus COVID-19 dan pembatasan virus yang meluas.
"Data penjualan ritel dan manufaktur China yang mengecewakan (telah) menghilangkan beberapa argumen bullish baru-baru ini untuk pembukaan kembali China," kata analis di perusahaan konsultan energi Ritterbusch and Associates.
Sentimen: negatif (99.2%)