Jakarta -

Nama Mella Jaarsma dikenal dalam ranah seni rupa kontemporer Indonesia. Sejak awal berkarya di Tanah Air, seniman asal Belanda yang kini menetap di Yogyakarta itu sudah mengeksplorasi tentang tema pewayangan.

Dalam pameran seni wastu/loka/kala di artina.Sarinah, Mella Jaarsma berkolaborasi dengan seniman asal Sentani, Papua. Dia meneliti tentang lukisan di kulit pohon dalam tradisi budaya Papua.

"Karya saya yang berjudul 'Hitam Nomor 2' ini adalah edisi kedua yang sebetulnya saya ciptakan setelah diskusi dengan seniman dari Sentani, Papua," buka Mella Jaarsma ketika diwawancarai di sela-sela pembukaan artina.Sarinah.

-

-

Mella Jaarsma pun melanjutkan, "Saya mulai kolaborasi untuk Jogja Biennale tahun lalu, karena banyak terinspirasi dari cerita-cerita dari setiap daerah yang punya perkembangan tentang seni."

Di daratan Sentani, Papua, ada cerita tentang seni tradisi yang menarik untuk ditelisik. Dalam sejarahnya, ada lukisan-lukisan yang mereka buat di kulit pohon sejak awal abad ke-20.

Menurut hasil riset Mella Jaarsma, lukisan itu dibawa ke Eropa dan menjadi contoh untuk mengawali modernisme di Eropa.

"Bahkan lukisan-lukisan ini menginspirasi Pablo Picasso dan pelukis lainnya di masanya," sambung Mella.

Dari situ, ia melakukan penelusuran sampai pembuatan karya yang kini tengah dipamerkan. Dari karya patung itulah, Mella mencoba menggali lebih dalam makna yang pernah terjadi dalam sejarah seni rupa di Indonesia dengan nenek moyang, serta Eropa.

"Karya saya semacam mengangkat kembali yang punya kekuatan luar biasa dalam ekspresi kesenian tradisional," pungkasnya.

Pameran artina.Sarinah masih bisa dilihat publik hingga 17 Februari 2023 di lantai 6 gedung Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Tiketnya dibanderol penyelenggara Mojisa Creative senilai Rp 50 ribu.

Simak Video "Momen Jokowi Ajak Marcos Jr Nonton Musik di Sarinah Thamrin"
[-]
(tia/dar)