Sentimen
Negatif (97%)
17 Des 2022 : 00.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Duren Tiga

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Hendra Kurniawan

Hendra Kurniawan

Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Hakim Sentil Sambo: Punya Posisi Bagus, Sayang Tak Bisa Nahan Emosi

17 Des 2022 : 00.45 Views 1

Kumparan.com Kumparan.com Jenis Media: News

Hakim Sentil Sambo: Punya Posisi Bagus, Sayang Tak Bisa Nahan Emosi
Hakim Sentil Sambo: Punya Posisi Bagus, Sayang Tak Bisa Nahan Emosi
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat Ferdy Sambo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (14/12/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO

Majelis hakim kembali menyentil Ferdy Sambo punya kedudukan bagus di kepolisian sebagai polisinya polisi, tapi runtuh karena tak bisa tahan emosi.

Hal tersebut disampaikan hakim ketua Afrizal Hadi yang memimpin sidang kasus obstruction of justice. Hadi menyampaikan itu kepada Sambo saat dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (16/12).

"Saudara mempunyai kedudukan yang cukup bagus, tapi sayang Saudara tidak bisa menahan emosi Saudara," kata Hadi.

"Saya mohon maaf, Yang Mulia," ungkap Sambo.

"Saudara katakan sudah merusak harkat dan martabat keluarga," hakim merespons balik.

Respons Hadi itu terlontar saat mendengar keterangan Sambo. Di mana ia mengakui telah membuat skenario tembak-menembak yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Pada keterangan sama, Sambo juga mengaku telah memerintahkan Hendra Kurniawan untuk mengecek dan mengamankan CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga guna memperkuat skenarionya. Namun, itu malah menjadi senjata makan tuan.

Perintahnya itu malah menjadi bumerang. Sebab, melalui tayangan CCTV yang disalin anak buahnya itu menunjukkan fakta yang bertolak belakang dengan skenario tembak-menembak yang dia bangun.

Pada cerita yang dia bangun, tembak-menembak sudah terjadi sebelum dia tiba di rumah dinasnya nomor 46 Kompleks Duren Tiga. Tapi fakta di CCTV, Brigadir Yosua masih hidup saat ia tiba pada 8 Juli 2022 sore, beberapa menit tewasnya Yosua.

"Tadi Saudara menyebutkan ada perintah Saudara untuk kalau Provos melakukan pemeriksaan awal terus Paminal melakukan pengecekan CCTV?" tanya hakim.

Hakim Sentil Sambo: Punya Posisi Bagus, Sayang Tak Bisa Nahan Emosi (1)
Empat orang terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (kanan-kiri) Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (14/12/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO

"Demikian, Yang Mulia," kata Sambo.

"Untuk tugas Paminal melakukan pengecekan CCTV apa, maksudnya CCTV, CCTV kompleks itu dilakukan pengecekan?" tanya hakim lagi.

"Karena saya pikir akan dibutuhkan untuk membuat terang perkara ini," kata Sambo.

"Dibutuhkan untuk?" kejar hakim.

"Membuat terang perkara ini, karena di awal saya juga berpikir bahwa tidak ada masalah dengan CCTV di luar ini tapi karena menyorot ke Duren Tiga kemudian ke jalan juga. Jadi saya waktu itu tidak ada masalah dengan CCTV ini. Jadi saya natural memerintahkan kepada Karo Paminal untuk melakukan pengecekan," jelas Sambo.

"Saudara mengatakan terkait CCTV tidak ada masalah?" tanya hakim lagi.

"Sementara, waktu itu," kata dia.

"Setelah itu saudara mengatakan bahwa itu masalah?" tanya hakim lagi.

"Setelah tanggal 13 [Juli], Hang Mulai," kata Sambo.

"Itu masalah? Apa masalahnya?" tanya hakim.

"Ya, karena itu tidak sesuai dengan cerita yang saya sudah sampaikan ke anggota dan pimpinan," ungkap Sambo.

Sentimen: negatif (97.7%)