Pemerintah bakal memberikan subsidi untuk para pembeli mobil listrik. Tapi tidak semua pembeli mobil listrik bisa langsung mendapat subsidi, melainkan ada persyaratan tertentu. Salah satu syarat yang diungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita adalah mobil listrik yang dibeli itu memiliki pabrik di Indonesia.

Saat ini mobil listrik yang sudah mempunyai pabrik di Indonesia ada Hyundai Ioniq 5 dan juga Wuling Air ev. Dengan pemberian subsidi, maka konsumen akan diringankan untuk membeli mobil listrik.

Contohnya bila subsidi tersebut jadi diterapkan, maka bagi konsumen yang mau meminang Air ev termurah hanya perlu membayar Rp 158 juta. Sementara bila kepincut model Air ev Long Range tanpa Charging Pile cukup mengeluarkan biaya Rp 218 juta.

-

-

Bila diperhatikan, biaya yang akan dikeluarkan konsumen bila mendapat subsidi itu tidak jauh berbeda ketika akan membeli mobil di segmen LCGC. Bahkan untuk beberapa model LCGC, Wuling Air ev justru lebih murah. Pun dibandingkan dengan mobil listrik lain yang juga mendapat subsidi, Wuling Air ev jauh lebih terjangkau.

Sekadar perbandingan, bila konsumen lebih kepincut dengan Hyundai Ioniq 5 maka meski mendapatkan subsidi harganya masih berada di kisaran Rp 668 juta.

Pemberian subsidi memang merupakan salah satu cara untuk membuat masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik. Sebelumnya, pengamat otomotif Bebin Djuana juga mengungkap agar mobil listrik bisa lebih diminati maka harganya harus setara dengan segmen LCGC. Bukan tanpa alasan, saat ini segmen LCGC merupakan salah satu yang mendominasi selain Low MPV.

Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) rata-rata kemampuan orang Indonesia membeli mobil ada di rentang Rp 200-300 jutaan. Nah, mobil-mobil LCGC bisa memenuhi 'syarat' tersebut. LCGC kini dijual dengan harga yang ramah di kantong orang Indonesia yakni mulai Rp 110 jutaan sampai Rp 188 juta.

"Sekarang LCGC main di kisaran berapa, kan Anda mau replace itu, cari volume di situ, terus gimana. Anda nawarin barang Rp 250 juta, kekuatan market ada di situ adanya, ya enggak lah bikin aja mobil yang di bawah 200 juta, 190 juta juga pada ngiler," jelas Bebin belum lama ini.