Sentimen
Negatif (99%)
15 Des 2022 : 14.28
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Hyundai, KIA

BUMN: Garuda Indonesia

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Tangerang, Kemayoran

Tokoh Terkait

Menerka Nasib Kia di Indonesia

15 Des 2022 : 21.28 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Otomotif

Menerka Nasib Kia di Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kia Mobil Indonesia (KMI), selaku agen pemegang merek (APM) kendaraan asal Korea Selatan dalam kondisi terpukul dampak dari ketatnya persaingan industri otomotif dalam negeri. Hal ini seiring terus menurunnya permintaan mobil Kia di Indonesia.

Dalam data wholesales (dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Januari - April 2018, tercatat permintaan mobil dari jaringan resmi Kia di Indonesia cuma 122 unit.

Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 2017 untuk periode yang sama, yaitu mencapai 307 unit. Dan jumlah tersebut pun turun dari tahun sebelumnya dengan periode sama, yakni sebesar 487 unit.

Di Indonesia, KMI berusaha mendatangkan mobil-mobilnya dari Korea. Namun faktanya, nama Kia kian tenggelam di antara produsen lain yang berkompetisi di industri yang sama. Jika dibandingkan dengan merek pesaing, Kia terbilang jarang meluncurkan produk baru di Indonesia.

Model Picanto terbaru yang dijanjikan akan masuk Indonesia hingga saat ini belum ada informasi terbaru.


Padahal model tersebut menjadi tulang punggung penjualan KMI. Jajaran manajemen KMI yang dimintai keterangan hanya melontarkan ucapan 'sedang studi' sebelum resmi diluncurkan.

KMI terakhir merangsang pasar Indonesia tahun lalu, itu pun sekadar ubahan minor Rio. Dan di atas kertas, sepanjang tahun ini cuma tersuplai 38 unit. Berbanding terbalik dengan pesaingnya, Yaris dan Jazz yang penjualannya mencapai ribuan unit dalam satu bulan.

Itu baru satu model. Kerasnya persaingan otomotif dalam negeri membuat model Kia lain tidak berjalan mulus. Sportage, Sorento, dan Grand Sedona untuk urusan penjualan sulit mengejar para pesaingnya. Padahal model-model tersebut tak kalah baik jika melirik dari segi kualitas material dan performa mesin hingga kenyamanan.

Kendati demikian, KMI terus berusaha memperpanjang usianya di Indonesia dengan 'napas tersengal-sengal'.

Yang menjadi perhatian KMI adalah keberlanjutan usaha hingga untuk tahun tahun mendatang dengan harapan meluncurkan mobil baru yang lebih digemari konsumen dalam negeri.


Peluang meningkatkan citra ada di acara bergengsi se-Asia Tenggara yang berlangsung di Serpong, Tangerang pada bulan depan. Namun bukannya turut meramaikan acara, KMI justru membiarkan Hyundai menjadi perwakilan tunggal merek asal Korea Selatan di pameran otomotif.

Penurunan penjualan mobil dan tekanan yang muncul dari meningkatnya persaingan menunjukkan perjalanan KMI tidak cukup baik. Pergerakan KMI di Indonesia semakin terbatas mengatasi lincahnya pergerakan para pesaing.

Jual aset perusahaan

Di tengah absennya di acara pameran otomotif, KMI dikabarkan menjual aset perusahaan di Sunter, Jakarta yang selama ini menjadi kantor pusat yang meliputi layanan 3S (sales, service, spare part).

Keputusan menjual aset dalam rangka efisiensi anggaran mengingat persaingan bisnis yang ketat. KMI harus berusaha mengencangkan 'ikat pinggang' agar bisa bertahan di Indonesia.

Seorang karyawan Kia yang ditemui CNNIndonesia.com di KMI Sunter mengatakan, setelah menjual kantor pusat, manajemen KMI akan pindah ke lokasi baru di jalan Garuda, Kemayoran, Jakarta. Karyawan KMI akan menempati kantor barunya mulai bulan depan.

Para petinggi KMI yang dimintai keterangan terkait perpindahan kantor hingga saat ini tak ingin merespons sampai ada kejelasan dari internal KMI.

Penjelasan hanya bisa didapat melalui General Manager KMI Ridjal Mulyadi yang menegaskan bahwa Kia akan terus berada di Indonesia. Hanya saja, Kia Indonesia sedang merestrukturisasi produknya supaya diterima pasar Indonesia.

Bahkan dijelaskan Ridjal, KMI telah merancang strategi termasuk menyiapkan produk baru agar tetap bisa bersaing, tanpa harus mengibarkan 'bendera putih' di antara panasnya persaingan bersama produsen otomotif dalam negeri.

"Kami masih commit kok. Ya konsolidasi saja sudah menjadi bagian dari strategi kami," tutup Ridjal. (mik/asa)

Sentimen: negatif (99.5%)