MINSEL - Dinas Perdagangan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) secara rutin melakukan pemantauan ketersediaan dan harga bahan pokok yang beredar di pasar. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan stok maupun harga tetap aman dan terkendali.

Kepala Bidang Perdagangan, Ivana Karundeng mengatakan jika pihaknya secara rutin melakukan pengecekan ketersediaan dan harga bahan kebutuhan yang beredar di pasar, bukan hanya karena menjelang hari-hari besar seperti saat ini.

Dikatakan Ivana, hal ini dilakukan sesuai dengan petunjuk Bupati Franky Donny Wongkar SH yang mengharuskan secara rutin memantau harga dan juga ketersediaan bahan pokok di pasar-pasar, jangan sampai ada kelangkaan.

"Bahkan dari pengecekan tersebut kami langsung melaporkan ke Kementerian Perdagangan lewat aplikasi Sistem Pemantau Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia," ungkapnya.

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini menurut Ivana terpantau ada sejumlah Bapok yang mengalami kenaikan harga, seperti beras, cabe, dan lain-lain.

"Saat ini kenaikan harga di pasar kami tetap pantau, supaya tidak terjadi kenaikan harga secara signifikan," ujar Ivana lagi.

Sebagai langkah untuk mengantisipasi, maka Pemkab Minsel melalui Dinas Perdagangan Minsel telah mengadakan kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Utara untuk melakukan operasi pasar murah.

"Kegiatan operasi pasar murah sudah kami lakukan beberapa hari lalu di 5 titik lokasi yaitu di Desa Tumpaan, Lopana, Pondang, Uwuran dengan Kawangkoan Bawah. Ada 1.250 paket dengan harga per paket 62.500, dimana setiap paket berisi 5 kg beras, 2 ltr minyak, 1 kg gula," katanya.

Ia pun memastikan untuk perayaan kali ini, ketersediaan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liqufied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi di Kabupaten Minahasa Selatan aman.

"Masyarakat diminta untuk tidak khawatir karena kuota Gas LPG dan BBM, karena aman sesuai dengan kuota yang dialokasikan oleh Pertamina di masing-masing SPBU dan agen LPG," katanya lagi.

Tamura