WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Sebanyak 300 siswa SDN Pondok Cina 1 terlantar dan terganggu dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), hingga hari ini proses KBM masih ditangani oleh para relawan dan orangtua siswa, Selasa (13/12/2022).

Satu guru pun tidak hadir untuk melakukan kewajibannya mentransfer ilmu kepada para siswa.

Melihat hal itu banyak pihak yang turut prihatin akan kondisi para siswa termasuk dari Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait.

"Saya menyaksikan gurunya ternyata juga enggak ada, muridnya belajar dengan relawan ya dan ini dibiarkan, itu bentuk penelantaran dilakukan oleh Wali Kota karena tidak menghadirkan guru untuk belajar padahal proses ini kan harus jalan dan tidak mengorbankan anak-anak," tegas Arist.

Ketika ditanya oleh awak media, apakah sudah terjadi tindak kejahatan di lokasi ini, dengan tegas Arist mengatakan saat ini sedang terjadi kejahatan karena menelantarkan anak atas haknya mendapatkan pendidikan.

"Sangat terjadi karena penelantaran hak anak atas pendidikan yang kalau itu dilarang apalagi dilakukan oleh pemerintah dengan sengaja itu adalah pidana," ungkap Arist dengan lantang.

Baca juga: Pemkot Depok Tegas, Lahan SDN Pondok Cina 1 tak Boleh Ada Kegiatan Belajar Mengajar

"Dengan rasa hormat, pemerintah harus mencabut Kota Layak Anak Depok itu, karena tidak layak," sambungnya.

Senada dengan itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI )Bidang Pendidikan, Retno Lestiarty mengatakan bahwa kepentingan bagi KPAI itu adalah hak anak diatas segalanya.

"Keberlanjutan pendidikan anak di atas segalanya," ungkap Retno.

Baca juga: Orangtua Murid Pertanyakan Sikap Pemkot Depok yang Lamban untuk Kasus Lahan SDN Pondok Cina 1

Retno juga sudah menyampaikan sejumlah masukan untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Senin (12/12/2022) terkait dengan polemik yang belum menemukan titik terang di lahan SDN Pondok Cina 1.

Dalam rakor tersebut setidaknya KPAI memberikan 6 masukan kepada Pemkot Depok, antara lain.

Pertama, mendorong semua pihak untuk coolingdown agar kondisi lebih kondusif sehingga memungkinkan terjadi dialog yang sehat antara pihak Pemkot Depok dengan orangtua peserta murid.

"Susasana yang kondusif juga akan berdampak siginifikan pada Kesehatan mental anak-anak," ungkap Retno berdasarkan keterangan tertulis yang diterima oleh wartawan Wartakotalive.com

Kedua, Mendorong Pemkot Depok melakukan dialog (dua arah) dengan para orangtua peserta didik terkait rencana yang sudah disusun, sehingga ada titik temu demi kepentingan terbaik bagi anak.