Sentimen
Positif (66%)
14 Des 2022 : 08.10

Paksa Fisik Habis-habisan di BWF World Tour Finals 2022, Coach Herli Sanjung Perjuangan Gregoria Mariska Tunjung : Okezone Sports

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Sport

14 Des 2022 : 08.10
Paksa Fisik Habis-habisan di BWF World Tour Finals 2022, Coach Herli Sanjung Perjuangan Gregoria Mariska Tunjung : Okezone Sports

JAKARTA - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung tampil dengan tekad luar biasa di BWF World Tour Finals 2022. Bahkan sang pelatih, Herli Djunaedin sampai mengakui bahwa Gregoria tampil dengan tekad yang luar biasa, terutama saat melawan wakil Jepang, Akane Yamaguchi.

Seperti diketahui, dalam turnamen yang berlangsung 7-11 Desember 2022 di Bangkok, Thailand kemarin, Gregoria tergabung di grup A tunggal putri. Dia bersama pemain-pemain papan atas Chen Yufei (China), Akane Yamaguchi (Jepang) dan An Se-young (Korea Selatan).

Gregoria membuat kejutan di laga pertama melawan Chen Yufei. Bermain di Nimibutr Arena, Bangkok, dia berhasil menang lewat tiga gim 21-9, 14-21, dan 21-16.

Gregoria Mariska Tunjung

Namun dua laga berikutnya dia mengalami kekalahan. Mulai dari melawan An Se-young dengan skor 9-21, 21-11, dan 10-21. Kemudian di laga terakhir melawan Akane Yamaguchi dengan skor 15-21, 21-13, dan 18-21.

Saat di laga melawan Akane, Gregoria tampak sudah terpincang-pincang di pertengahan gim ketiga. Sesekali dia terjatuh dan mengerang kesakitan. Herli mengungkap, saat itu Gregoria sudah merasakan kaki di bagian lutut ke arah pinggang.

“Dia sih cuma berpikir (waktu itu) ’Saya gamau nyerah kak, gamau kalah’, itu yang apresiasi saya buat dia,” ucap Herli saat dihubungi MNC Portal Indonesia melalui telepon pada Rabu (14/12/2022).

“Terus pas perpindahan tempat di gim ketiga, poin 11, dia sih udah bilang, dia dari lutut ke pinggangnya udah kencang sekali, sudah ‘waduh udah kenceng banget nih kak’,” lanjut Herli mencontohkan ucapan Gregoria.

Pebulutangkis 23 tahun itu tetap semangat dan tak mau menyerah begitu saja. Oleh sebab itu, Herli meminta agar sang pemain melanjutkan laga dengan tanpa beban. Meski berakhir kalah, Herli tetap bersyukur dan bangga terhadap anak asuhnya itu.

Gregoria Mariska Tunjung

“Saya bilang, sudah maksimalkan biar mainnya batasi biar ngga semakin jauh, saya bilang nothing to lose, kuncinya nothing to lose termasuk ada nekatnya, tapi bukannyang asal nekat tapi dengan perhitungan,” sambung Coach Herli.

“Rupanya setelah pindah, eh dia keram lagi, jatuh keram dia, dia bilang kak saya keram kakinya, udah keram tapi dia bilang ‘saya gamau nyerah kak’ yaudah kalau gamau nyerah lanjut,” tambahnya.

“Itu pun Alhamdulillah mainnya udah mepet banget (ketinggalan poin dari Akane), cuma ya mungkin belum dikasih (kemenangan),” tutup Coach Herli.

Sentimen: positif (66.3%)