Asisten Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur, Ahmad Salahudin 
mengatakan, kegiatan pameran itu mengusung "Merawat Warisan Seni Islam dalam Bingkai Lukisan Kaligrafi".

"Dari kaligrafi ini ada dua hal yang didapat siswa. Yakni dari goresan kaligrafi dalam bentuk ayat-ayat suci Al Quran memberikan pahala. Kedua, melatih kemampuan kepekaan mencintai rasa keindahan," kata Ahmad Salahudin di Jakarta, Selasa.

Salahudin menambahkan, membuat karya seni kaligrafi bukan hal yang mudah karena perlu fokus yang tinggi. Dia mengatakan kegiatan pameran itu berlangsung hingga Rabu (14/12).

Salahudin juga berpesan agar Yayasan Nurul Amal yang menginisiasi kegiatan tersebut untuk terus meningkatkan inovasi dalam pembinaan kaligrafi kepada siswa-siswinya.

. RPTRA Vlaboean Klender diharapkan jadi ruang interaksi warga

Pengajar Kaligrafi Yayasan Nurul Amal Kramat Jati, Zainal Abidin menjelaskan, karya kaligrafi yang dipamerkan terdiri dari beberapa ukuran dan jenis.

Ada kaligrafi yang berukuran 70 x 50 sentimeter dan 35x45 sentimeter (cm). Ada juga karya kaligrafi kontemporer yang dibuat di atas kain kanvas.

Selain itu kaligrafi dekorasi menggunakan papan dan kaligrafi mushaf menggunakan bahan kertas manila.

"Setiap ujian sekolah, kami wajibkan mereka untuk membuat kaligrafi dengan berbagai ukuran. Di sekolah ini, kaligrafi menjadi kegiatan ekskul wajib," kata Zaenal.
. Minat baca anak di Jakarta Timur meningkat

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2022