Meski demikian, peran Griezmann sebenarnya jauh berbeda. Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps menempatkannya lebih ke belakangan ketimbang empat tahun lalu. Absennya Paul Pogba dan N'golo Kante membuat mantan pemain timnas Prancis itu memainkan skema empat pemain bertahan di timnya. 

Akibatnya, Griezmann pun digeser sebagai gelandang bersama Tchouameni dan Adrien Rabiot. Sementara di lini depan, Prancis menurunkan Olivier Giroud bersama Mbappe dan Ousmane Dembele. 

Dalam posisi baru yang tidak terlalu menyerang, wajar bila Griezmann belum mencetak gol di Piala Dunia 2022. Peran ini kini lebih dominan terlihat dimainkan oleh Kylian Mbappe dan striker veteran Giroud. Sebaliknya, Griezmann yang bermain lebih mundur dituntut ikut membantu pertahanan Les Bleus.

Awalnya, banyak yang meragukan keputusan Deschamps. Menempatkan pemain yang biasanya berada di belakang striker utama ke tempat yang lebih ke belakang dianggap sebagai langkah beresiko. Namun Griezmann mematahkannya. Di posisi barunya, peran Griezmann justru jauh lebih mematikan.

Meski keran golnya mampet, Griezmann jadi pelayan setia dengan naluri bertahan yang kuat.    

 "Saya cukup bebas dalam menghubungkan pertahanan dan serangan," ujar Griezmann soal peran barunya itu. "Saat kami bertahan, saya harus membantu rekan satu tim saya. Dan ketika kami memiliki bola, saya harus mencoba memainkannya sebaik mungkin," beber mantan pemain Real Sociedad itu. 

"Ini memberi saya lebih banyak pilihan. Secara fisik, saya merasa hebat, dan ketika saya merasa baik, kepala saya juga jauh lebih baik dan lebih mudah untuk terus melakukannya berulang kali."