BI Ramal Suku Bunga The Fed Naik hingga 7 Kali Tahun Ini
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNN Indonesia --
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramalkan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan naik sampai 7 kali sepanjang tahun ini. Proyeksi ini lebih tinggi dari sebelumnya yang hanya 5 kali dalam setahun.
"Bank Indonesia memperkirakan The Fed Fund Rate tempo hari 5 kali. Namun kini kami memperkirakan The Fed Fund Rate akan menaikkan menjadi 7 kali," kata Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2022, Selasa (13/4).
Ia menjelaskan kenaikan bunga acuan dilakukan The Fed dipicu oleh lonjakan inflasi di AS yang tinggi hingga kenaikan harga pangan dan energi akibat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Lebih lanjut, Perry bahkan meramal bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan terjadi lebih meroket dibandingkan sebelumnya.
"Bahkan kami juga menakar kemungkinan kenaikan The Fed Fund Rate lebih tinggi lagi," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan menjaga stabilitas eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja sistem keuangan dalam negeri. Pasalnya, kenaikan suku bunga AS sudah mempengaruhi kenaikan yield US Treasury menjadi 2,3 persen.
Ia pun tak menutup kemungkinan bahwa yield Surat Berharga Negara (SBN) akan naik, apabila yield US Treasury juga semakin meningkat.
[-]
"Kalau US Treasury meningkat tentu saja secara mekanisme pasar ada tekanan terhadap yield SBN dalam negeri meningkat. Ini adalah penyesuaian dalam yield SBN kita. Walau ada kenaikan tapi tetap akan secara wajar agar memberikan daya tarik arus modal asing masuk ke Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Badan Statistik Ketenagakerjaan AS mengumumkan bahwa inflasi Negeri Paman Sam telah melonjak hingga 8,5 persen pada Maret lalu. Angka ini diklaim menjadi yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir.
Ekonom memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga hingga 50 basis poin pada beberapa bulan mendatang. Padahal, The Fed telah menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 0,5 persen pada pertengahan Maret lalu.
(fry/agt)
Sentimen: netral (91.4%)