Sentimen
Positif (87%)
12 Des 2022 : 01.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Jubir Muda PKB Kritik Ultimatum Pemkot Depok Terkait Pengosongan SDN Pondok Cina 1

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

12 Des 2022 : 01.36
Jubir Muda PKB Kritik Ultimatum Pemkot Depok Terkait Pengosongan SDN Pondok Cina 1

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Soroti ultimatum Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terkait pengosongan kegiatan belajar mengajar di SDN Pondok Cina 1, hingga 12 Desember 2022, Juru Bicara (Jubir) muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dira Martamin mengatakan bahwa Wali Kota Depok, Muhammad Idris tengah menunjukan arogansinya, serta sedang mengkerdilkan dunia pendidikan.

"Ultimatum tersebut menunjukkan Wali Kota Depok Muhammad Idris lebih mengedepankan ego, ketimbang melihat nasib anak didik di SDN Pondok Cina 1.

Dia tidak peduli nasib anak didik, yang penting pembangunan terlaksana," katanya kepada wartawan, Minggu (11/12/2022). 

Menurut Dira, hal tersebut bisa terjadi karena Wali Kota Muhammad Idris sudah terlalu lama memimpin Depok.

Sehingga, kata dia, suara perlawanan dari orangtua murid pun dianggap angin lalu.

Baca juga: Orangtua Murid Kompak Menghadang, Satpol PP Kota Depok Batal Eksekusi SDN Pondok Cina 1

"Jangankan di perhatikan, di dengar saja tidak. Roh pendidikan di Kota Depok mati sejalan di tutupnya SDN Pondok Cina 1.

Kekuasaan bisa semena-mena tanpa melihat banyak korban berjatuhan. Masa depan anak didik di SDN Pondok Cina 1 dibunuh Wali Kota," ujarnya.

Dira memahami kenapa wali kota tega berbuat demikian, itu karena menjelang diakhir massa jabatan, ia ingin membuat sesuatu agar amanya dikenang warga Depok. 

"Dan saya yakin nama Wali Kota Depok akan dikenang warga sebagai bapak penghancur pendidikan," ucapnya.

Dira berkata, jika ingin cap sebagai 'bapak penghancur pendidikan' tidak melekat di wali kota, sebaiknya Pemkot Depok mengubah keputusannya dengan mencari lahan lain yang lebih strategis untuk dilakukan pembangunan.

"Dengan begitu SDN Pondok Cina 1 tetap berdiri.

Peserta didik bisa kembali menjalankan kegiatan belajar mengajar. Jangan korbankan mereka hanya untuk pembangunan," tandasnya.

Sentimen: positif (87.7%)