Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta
Tokoh Terkait
Hadapi Tantangan Global, Mentan Ajak Mahasiswa jadi Petani Milenial Berkonsep Smart Farming
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus mendorong generasi milenial menjadi wirausahawan muda pertanian yang menerapkan konsep smart farming guna memperkuat sektor pertanian menghadapi tantangan global. Pasalnya, hingga saat ini sektor pertanian masih berperan penting dalam hal mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, sumber penyedia pangan, devisa nasional, penyedia lapangan kerja dan sumber pendapatan utama rumah tangga.
"Generasi milenial berpotensi menjadi wirausahawan muda pertanian, karena memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi atau fleksibel, kreatif, melek teknologi, empati dan mampu berpikir kritis. Generasi ini diharapkan tidak hanya menjadi job seeker melainkan mampu menjadi job creator," kata Mentan SYL saat menjadi keynote speaker acara Dies Natalis Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta, Sabtu (10/12/2022).
Mentan SYL menyebutkan Kementan gencar meluncurkan berbagai program nasional untuk mempercepat lahirnya Agripreneur. Berbagai upaya dilakukan dengan merangkul stakeholder, mulai dari Kementerian/Lembaga, Pemda, pengusaha hingga perguruan tinggi.
"Untuk mendorong generasi muda untuk menjadi agripreuner atau pengusaha muda yang bergerak di sektor pertanian, Kementan melakukan fasilitasi untuk memudahkan para agripreneur mendapatkan bantuan modal usaha dan akses pasar, baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, memfasilitasi pembiayaan dan perizinan, penyediaan prasarana dan sarana pertanian, serta peningkatan kapasitas dan pendampingan," sebutnya.
Lebih lanjut Mentan SYL menegaskan transformasi pembangunan pertanian berbasis penguatan petani milenial dan digitalisasi diperlukan untuk merubah pertanian tradisional menjadi pertanian modern agar lebih efisien, dapat memanfaatkan peluang yang ada dan mampu berkompetisi serta memberikan pendapatan yang menarik. Pembangunan pertanian ke depan dengan dihadapkan tantangan global harus menerapkan cara-cara baru yang modern untuk meningkatkan produksi untuk penyediaan pangan dalam negeri yang surplus hingga bisa ekspor.
"Pertanian besok bukan yang dulu lagi. Tapi pertanian yang menggunakan teknologi informasi berbasis internet, penerapan IoT, Robot Construction, Artificial Intelligence dan otomatisasi mekanisasi pertanian. Dan mahasiswa Instiper sangat dibutuhkan untuk mewujudkan ini," tegasnya.
"Instiper punya tugas bersama kami memperbaiki lahan-lahan pertanian terutama di Pulau Jawa dengan konsep smart farming. Instiper juga punya tugas untuk mengintervensi lahan pekarangan untuk menghasilkan pangan. Buat budidaya sayur-sayur dengan teknologi modern kemudian bangun pasca panen, pemasaran dan hilirisasinya," sambung SYL.
Sentimen: positif (100%)