IHSG Boleh Anjlok, Tapi Saham Ini Naik Lebih 50% Sepekan...
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini begitu suram. Selama sepekan, indeks acuan Tanah Air tak sekalipun ditutup di zona hijau. Berbagai sentimen dalam negeri maupun eksternal cukup membebani pasar saham.
Dalam catatan Tim Riset CNBC Indonesia sepekan terakhir, IHSG sudah terkoreksi mencapai 4,34% secara point-to-point (ptp). Bahkan sebulan terakhir, indeks sudah ambles 5,28% dan longsor hingga 7,28% selama 3 bulan terakhir.
Pada perdagangan Jumat (9/12/2022) kemarin, IHSG ditutup ambles 1,31% atau 89,12 poin ke 6.715,12. Dengan ini IHSG sudah meninggalkan level psikologis 6.800.
Di tengah amblesnya IHSG pekan ini, setidaknya ada 6 saham yang menjadi top gainers sepanjang pekan ini yang mengalami kenaikan signifikan hingga lebih dari 50% dan 6 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.
Berikut daftar saham yang menjaditop gainerspada pekan ini:
SAHAM
EMITEN
RELI (%)
HARGA TERBARU (Rp)
PEKAN LALU (Rp)
CBUT
PT Citra Borneo Utama Tbk
55.75
1355
870
CHEM
PT Chemstar Indonesia Tbk
44.14
160
111
ERTX
PT Eratex Djaja Tbk
40.22
258
184
INCF
PT Indo Komoditi Korpora Tbk
36.00
68
50
WAPO
PT Wahana Pronatural Tbk
20.83
232
192
GPSO
PT Geoprima Solusi Tbk
19.83
139
116
Saham emiten kelapa sawit pendatang baru yakni PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) memimpin deretan top gainers pada pekan ini. Nilai transaksi mencapai Rp 49 miliar dengan volume perdagangan tercatat sebesar 42,3 juta unit saham selama sepekan.
Jika melihat data perdagangan sepekan terakhir, harga saham CBUT bergerak di rentang Rp 855-1.275/unit. Hingga perdagangan terakhir Jumat (9/12/2022), nilai kapitalisasi pasar saham CBUT sudah mencapai Rp 4,23 triliun.
Jika melihat data perdagangan sepekan terakhir saham CBUT tercatat hanya satu kali merah yakni pada perdagangan akhir pekan, dengan 4 kali menghijau. Dengan ini, sepekan terakhir saham CBUT mencatatkan aksi beli (net buy) mencapai Rp 30 juta di pasar reguler.
Emiten yang bergerak di industri pemurnian produk kelapa sawit dan turunannya PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) menargetkan pendapatan dan laba bersih tahun 2022 dapat tumbuh masing-masing 10%-15%. Sekretaris Perusahaan CBUT Deni Agustinus mengatakan, sejauh ini realisasi kinerja perusahaan masih sejalan dengan target tersebut.
Sebagai gambaran, perusahaan yang 22% sahamnya dimiliki PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) ini membukukan penjualan Rp 4,71 triliun pada semester 1 2022 atau meningkat 30,6% year on year (YoY) dari Rp 3,60 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih perusahaan melesat 862,13% menjadi Rp 59,63 miliar dari Rp 6,19 miliar.
Dari total kapasitas crude palm oil (CPO) perusahaan yang sebanyak 2.500 ton per hari, utilisasi produksi pada Januari-September 2022 adalah sebesar 62,92%. Sementara itu, utilisasi produksi untuk bulan Oktober, November, dan Desember 2022 sudah mencapai 100%. Alhasil, utilisasi produksi sepanjang Januari-Desember 2022 sebesar 66%.
CBUT berencana menambah kapasitas produksi dengan membangun refinery extension dan infrastrukturnya menggunakan 54% dana hasil initial public offering (IPO). Sebagai informasi, CBUT baru saja tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November 2022.
Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjaditop losers, berikut jajaran saham top losers sepekan terakhir.
Adapun saham-saham berikut yang koreksinya paling parah pada pekan ini:
SAHAM
EMITEN
KOREKSI (%)
HARGA TERBARU (Rp)
PEKAN LALU (Rp)
NINE
PT Techno9 Indonesia Tbk
-31.88
47
69
GOTO
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk
-29.55
93
132
ZATA
PT Bersama Zatta Jaya Tbk
-22.49
131
169
KIOS
PT Kioson Komersial Indonesia Tbk
-22.47
276
356
WIRG
PT Wir Asia Tbk
-20.11
143
179
BSBK
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk
-18.37
240
294
Saham emiten produsen elektronik yang baru melantai di bursa pada Senin Lalu yakni PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE)memimpin jajaran top losers pekan ini.
Dari perdagangan perdananya pada Senin lalu, saham NINE sendiri sudah ambles dan juga menyentuh ARB-nya. Pada Senin lalu, saham NINE ambles 8% ke posisi Rp 69/saham. Namun di awal perdagangan Senin lalu, saham NINE sempat melesat 4% ke Rp 78/saham.
Hari kedua setelah melantai di bursa, saham NINE pun tak kunjung bangkit dan makin kebawah dari harga IPO-nya di Rp 75/saham. Pada Selasa kemarin, saham NINE ambruk 8,7% ke Rp 63/saham. Dari orderbooknya, di sisi order offer atau jual, ada 232.980 lot antrian di harga Rp 47/saham.
Dalam IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 432.000.000 saham baru atau sebesar 20,03% dengan harga penawaran sebesar Rp 75/saham. Sehingga jumlah keseluruhan dana IPO yang terkumpul sebesar Rp 32.400.000.000.
Seluruh dana yang diperoleh setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan dipergunakan untuk, modal kerja (52,66%) guna mendukung pengembangan kegiatan usaha seperti pembelian barang dagangan dan persediaan barang, biaya penyelenggaraan pelatihan maupun operasional kantor.
Kemudian sekitar 32.09% akan digunakan untuk pembukaan sebanyak kurang lebih 19 service point beserta sarana pendukungnya yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Lalu sekitar 15,25% akan digunakan untuk pembelian gudang penyimpanan (ruang stok barang) serta sebagai ruang penunjang operasional.
IPO NINE ini telah terjadi oversubscribed sebanyak 3,81 kali dari total saham IPO NINE atau oversubscribed sebanyak 5,55 kali dari porsi pooling.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[-]
-
Emiten Milik Hary Tanoe Jawara, Siapa Paling Merana?(aum/aum)
Sentimen: positif (94%)