LIFTER Indonesia, Eko Yuli Irawan sukses menyabet tiga medali di IWF World Championship 2022 yakni dua perak dan satu perunggu. Kendati tidak meraih medali emas, Wakil Ketua Umum PB PABSI, Djoko Pramono tetap menyebut Eko sebagai yang terbaik.
Untuk diketahui, Olimpiade 2024 akan digelar di Prancis pada 26 Juli hingga 11 Agustus. Ajang olahraga terakbar di dunia itu pun membuat seluruh atlet harus melewati babak kualifikasi terlebih dahulu.
Cabang olahraga (Cabor) angkat besi memulai kualifikasi olimpiade pada Desember 2023. Terlebih kualitifasi digelar bersama dengan IWF World Championship 2022 pada 5-16 Desember di Bogota, Kolombia.
Hasilnya, Eko berhasil meraih medali perunggu di nomor Men 61kg Snatch dengan total angkat 135kg. Kemudian, ia berhasil meraih medali perak di nomor Men 61kg Clean & Jerk dengan total angkatan 165kg dan Men 61kg Total 300kg.
Meski gagal mendapatkan medali emas, tetapi Djoko mengakui Eko masih menjadi yang terbaik di kelasnya. Ia menjelaskan sangat berambisi kepada Kemenpora untuk memberangkatkan Eko ke Bogota, karena mampu bersaing dengan lifter lainnya dan berhasil membuktikan kualitasnya.
"Eko Yuli masih yang terbaik di kelasnya saat ini. Untuk itu, kenapa saya ngotot menyurati Kemenpora agar memberangkatkan dia ke Kolombia, " kata Djoko dalam rilis PABSI, Kamis (8/12/2022).
Lebih lanjut, Djoko mengatakan tetap memberikan Eko Yuli Irawan bergabung ke pelatnas untuk lebih fokus berlatih sebelum tampil di Olimpiade 2024 Paris mendatang. Ia menjelaskan PABSI memiliki prinsip untuk tetap mendukung atlet terbaik bergang dengan pelatnas.
"PABSI tetap memberikan kesempatan untuk Eko Yuli Irawan bergabung di Pelatnas agar lebih fokus berlatih menghadapi Olimpiade Paris 2024. Pada prinsipnya, kami tetap 'On The Track' mendukung atlet terbaik untuk bergabung di Pelatnas," jelasnya.
Sementara Djoko tetap memberikan pujian kepada Ricko Saputra meski tak mendapatkan medali, tetapi berhasil menembus posisi lima besar. Ia melihat Ricko baru pertama kali tampil di ajang tersebut, sehingga masih belum terbiasa.
"Sebagai pelapis Eko Yuli Irawan, Ricko Saputra mampu menembus lima besar. Bahkan ia nyaris meraih perunggu. Tapi, saya maklum ia baru pertama kalinya tampil di Kejuaraan Dunia, masih agak nervous. Tapi, yang paling penting, sebagai pelapis gap prestasinya tidak terlalu jauh," sambungnya.
Sementara pelatih kepala Tim Indonesia, Dirdja Wihardja mengatakan Eko dan Ricko masih harus meningkatkan angkatannya, jika ingin mendapatkan hasil lebih bagus kedepannya. Ia pun optimis kepada dua liter Indonesia untuk tampil di Olimpiade 2024.
"Eko masih yang terbaik. Tinggal Total angkatan 300kg perlu ditingkatkan lagi. Begitu juga Ricko Saputra yang nyaris meraih perunggu jika mampu mengangkat barbel seberat 165kg.Tapi, perjalanan untuk mendapatkan kuota Olimpiade masih panjang sekitar 14 bulan. Saya optimistis keduanya mampu lebih meningkatkan prestasinya," tutupnya.