Pecah Rekor! Jumlah Kekayaan Orang Tajir RI Melejit Jadi Rp 2.800 T
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
Harta kekayaan konglomerat di Indonesia semakin bertambah. Forbes yang telah merilis 50 orang terkaya di Indonesia mencatat, kekayaan puluhan konglomerat itu bertambah menjadi US$ 180 miliar atau setara Rp 2.808 triliun (kurs Rp 15.600).
Mengutip dari Forbes, Kamis (8/12/2022) nilai kekayaan itu naik dari tahun 2021 US$ 162 miliar. Kekayaan mereka bertambah diperkirakan karena sejumlah komoditas yang berorientasi ekspor pada bisnisnya mengalami kenaikan, karena harga global yang melonjak.
Forbes juga mencatat sebanyak 22 taipan kekayaannya mengalami peningkatan. Termasuk Hartono bersaudara yang sudah 14 tahun berturut-turut menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia.
Kekayaannya bersihnya tahun ini US$ 47,7 miliar, naik US$ 5,1 miliar dari tahun lalu. Hartanya naik diketahui setelah IPO yang dilakukan induk dari raksasa e-commerce Blibli, Global Digital Niaga.
Penawaran umum perdana itu berhasil mengumpulkan Rp 8 triliun. Pengumpulan itu menjadi yang terbesar kedua di Indonesia tahun ini.
Dalam daftar 10 orang terkaya teratas, juga ada wajah baru yakni Low Tuck Kwong. Sebelumnya dia berada di urutan 28, kini namanya mentereng di urutan kedua mengalahkan Keluarga Widjaja pemilik Sinar Mas Group.
Harga batu bara semakin tinggi di tengah krisis energi global mendorong Low Tuck Kwong ke posisi kedua dengan lonjakan kekayaannya hampir lima kali lipat menjadi US$ 12,1 miliar.
Keluarga Widjaja dari konglomerat Sinar Mas merosot ke urutan tiga, tetapi pemulihan bisnis kertas grup membantu meningkatkan kekayaan mereka sebesar US$ 1,1 miliar menjadi US$ 10,8 miliar.
Pemilik jaringan toko serba ada Alfamart, Djoko Susanto juga masuk ke 10 orang terkaya di Indonesia untuk pertama kalinya. Kekayaannya bertambah menjadi US$ 4,1 miliar.
Ada wajah baru tahun ini, pertama Dewi Kam, yang 10% sahamnya di Bayan Resources. Ia menjadi pendatang baru di daftar orang terkaya dengan harta yang tercatat US$ 2 miliar.
Kedua, Ghan Djoe Hiang, pemilik Baramulti Group. Ketiga Eddy Sugianto, yang memperkenalkan perusahaan tambang batu bara Prima Andalan Mandiri pada tahun 2021.
Kemudian ada Bambang Sutantio pemilik dari pemasok produk susu dan makanan olahan Cisarua Mountain Dairy atau Cimory. IPO yang dilakukan perusahaan menambahkan kekayaan Bambang menjadi US$ 1,85 miliar.
(ada/das)
Sentimen: positif (95.5%)