Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Serdang
KLB Demokrat Mencuat, Media Sosial Terbelah Perang Tagar
CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno
Pendiri Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi menyatakan perang tagar dilakukan oleh kubu pendukung KLB Partai Demokrat dan mereka yang mendukung Partai Demokrat di media sosial.
Ismail mengatakan pro KLB mengangkat tagar #KLBSelamatkanDemokrat, #kelakuanburukdemokrat, #MoeldokoSaveDemokrat, #KLBDemokratSah, hingga #MoeldokoKetumDemokrat.
Sedangkan kubu Pro Demokrat dengan tagar #KLBDagelan, #DemokratSolid, hingga #SayaDukungAHY.
Sementara peta percakapan media sosial oleh kubu akun pro Partai Demokrat lebih banyak daripada akun pro Konferensi Luar Biasa Partai Demokrat di medsos.
Ismail mengatakan hal ini diperkirakan karena akun pro Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono didukung akun oposisi dan riil.
"Secara ukuran cluster Pro Demokrat tampak lebih besar dibanding cluster Pro KLB. Hal ini mungkin karena cluster Pro Demokrat banyak didukung oposisi dan juga akun2 riil dengan banyak follower," kicau Ismail lewat Twitter, Selasa (9/3).
Ismail membeberkan DE menggunakan kata kunci 'Moeldoko' dan 'Demokrat' untuk menangkap percakapan tentang KLB Demokrat yang dimenangkan oleh Moeldoko.
Agar percakapan tentang kedua keyword tersebut relevan dengan isu KLB Demokrat, periode analisis dibatasi dari tanggal 4 Maret (1 hari menjelang KLB) hingga 8 Maret 2021 (3 hari setelah KLB).
Dalam periode sebelum hingga pasca KLB ini, terdapat setidaknya 315.000 mention di Twitter dan 77.900 mention di media online. Bahkan, tren menjelang KLB sudah cukup tinggi dengan 17.400 mention di Twitter dan 6.000 mention di media online.
Ismail menuturkan emosi yang muncul paling dominan terkait KLB Demokrat adalah 'terkejut'. Banyak pihak yang tidak menyangka isu KLB menjadi kenyataan. Ada juga emosi 'marah' (anger). Peserta KLB marah karena tak dapat uang sesuai janji.
Mencuat saat KLB lalu turun
Ismail menyampaikan percakapan KLB naik pesat pada tanggal 5 Maret, pada hari H diselenggarakannya KLB Demokrat di Deli Serdang. Keesokan harinya, percakapan diketahui semakin tinggi dengan 106.000 kicauan di Twitter.
"Beragam response diberikan oleh SBY (serukan perang), @mohmahfudmd (tdk bisa melarang, ingat PKB), @yunartowijaya & @JimlyAs (menyayangkan)," kicau Ismail.
[Gambas:Twitter]
Hal serupa terjadi di media online. Tren berita di media online memperlihatkan isu paling tinggi hanya saat hari H pelaksanaan KLB, setelah itu cenderung turun terus. Dia melihat sejumlah tokoh menjadi topik utama berita, misalnya Andi Arief, SBY, Jhoni Allen, Marzuki Alie, AHY, hingga Moeldoko.
"TOPIK MAP BERITA 4-8 MARET 2021. Pemberitaan di media online ditutup isu-isu terbaru, antara lain langkah AHY dan Demokrat antara lain ke KPU, Kemenkumham, dan ketemu Mahfud, isu santet dari Bupati Lebak ke Moeldoko, analisis pengamat, pressure kepada Jokowi untuk bersikap, dll," kata Ismail.
Pada 7 Maret 2021, DE melihat tren KLB turun cukup drastis menjadi 54.700 mention di Twitter dan 13.000 di media online. Padahal, belum ada perkembangan besar atas isu ini. Saat itu, hanya ada pernyataan dari @AgusYudhoyono tentang keadilan lebih dicintai dari kedamaian, serta video wawnacara mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang banyak di-retweet.
"Tanggal 8 Maret 2021 kunjungan @PDemokrat ke @KPU_ID untuk menyerahkan berkas legalitas partai dan pembahasan isu KLB semakin luas hingga jadi sorotan media asing tak cukup mampu menaikkan percakapan lebih tinggi. Minimal hanya 53k mention di Twitter dan 11.5k di media online," ujar Ismail.
Seret Jokowi
Ismail membeberkan wordcloud dari waktu ke waktu memperlihatkan tokoh-tokoh yang terlibat dan menjadi sentral dalam isu KLB yang dianggap sebagai 'kudeta', mulai dari Andi Arief, AHY, SBY, Moeldoko, Mahfud MD, Gatot, Nazaruddin.
Sedangkan Jokowi, mulai terbawa dalam pro-kontra itu sejak 5 Maret 2021. Pada 7-8 Maret tekanan semakin kuat, terlihat dari semakin tingginya intensitas percakapannya.
"Seharusnya KLB Demokrat ini hanya melibatkan tokoh seperti Moeldoko (39 persen percakapan), AHY (35 persen), dan SBY (16 persen). Namun tampak meluas ke Jokowi juga (9 persen)," ujar Ismail.
Ismail mengatakan akun dan media oposisi tampak cukup aktif mengasosiasikan 'kudeta' melalui KLB ini dengan pemerintah atau Jokowi. Bukan hanya mereka, tokoh seperti @saiful_mujani hingga Jimly melihat Jokowi bisa memperbaiki masalah yang ada di Demokrat.
"Sebaliknya, beberapa pendapat melihat Jokowi tidak perlu bersikap atas persoalan "internal" KLB ini, minta jangan membawa-bawa Jokowi, seperti disampaikan @TheArieAir, @AliNgabalinNew dan para pendukungnya," kicau Ismail.
Terakhir, Ismail menyebut isu ghosting Kaesang Pangarep terhadap mantan kekasihnya Felicia Tissue sempat mengalihkan perhatian netizen dari isu kisruh KLB Demokrat.
[Gambas:Twitter]
(jps/eks)[-]
Sentimen: positif (94%)