Jakarta -

Pengusaha yakin peristiwa bom bunuh diri di Astana Anyar Bandung tak akan berpengaruh ke iklim dunia usaha. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan tidak ada keraguan dari para pengusaha untuk meneruskan bisnisnya meskipun ada kabar teror bom dari Bandung.

Dia mengatakan beberapa tahun ke belakang pun banyak peristiwa teror serupa. Namun, dunia usaha tetap oke saja menjalankan bisnisnya.

"Nggak ada pengaruh ke dunia usaha. Nggak akan buat suatu sentimen negatif atau buat keraguan gitu lho untuk kita nggak ada pengaruh. Sebelumnya ada kayak gini juga nggak ada masalah," ungkap Hariyadi ketika dihubungi detikcom, Rabu (7/12/2022).

-

-

Menurutnya, perisitiwa teror macam ini memang tak bisa diprediksi terjadi. Dia percaya pihak berwajib dan pemangku kepentingan keamanan di Indonesia sudah berupaya keras untuk menumpas teror.

Hanya saja kemungkinan peristiwa hari ini ada sedikit kecolongan dari aparat. Tapi, Hariyadi percaya semua akan bisa diamankan dalam waktu singkat.

"Ini kan nggak bisa juga semuanya diprediksi ini seperti Densus 88 atau pihak pengamanan lainnya meski sudah ketat ada juga kelolosan. Tapi, kami yakin ini bisa diamankan," ujar Hariyadi.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pembangunan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menyatakan peristiwa ini kemungkinan sedikit mengganggu psikologis pelaku usaha. Maka dari itu dia meminta agar aparat keamanan makin waspada dengan serangan teror.

"Adanya bom di Astana Anyar Bandung menjadi perhatian bagi aparat keamanan kita agar semakin waspada karena peristiwa bom ini akan mengganggu psikologi pelaku usaha," ujar Sarman kepada detikcom.

"Proses percepatan pemulihan ekonomi harus didukung dengan suasana yang aman agar tercipta iklim usaha dan investasi yang kondusif," lanjutnya.

Sebelumnya, ledakan bom telah terjadi di Markas Polsek Astana Anyar, Bandung. Polri menduga ledakan tersebut merupakan bom bunuh diri.

Ledakan terjadi dua kali pagi ini. Ledakan pertama sudah dipastikan bom bunuh diri, namun ledakan ke dua belum jelas penyebabnya.

(hal/dna)