Sentimen
Positif (88%)
5 Des 2022 : 18.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kemayoran

Kasus: kebakaran

Indonesia Siap Gelar Pameran Penerbangan Skala Internasional di Bali

6 Des 2022 : 01.44 Views 1

Republika.co.id Republika.co.id Jenis Media: Ekonomi

Indonesia Siap Gelar Pameran Penerbangan Skala Internasional di Bali

Bali International Airshow akan digelar pada September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- PT Inaro Tujuh Belas bekerjasama dengan Kementerian Maritim dan Investasi Republik Indonesia, akan menyelenggarakan pameran penerbangan (aviasi) berskala internasional, Bali International Airshow 2024. Pameran tersebut rencananya akan diselenggarakan pada September 2024 mendatang.

Pakar penerbangan Indonesia sekaligus Advisory Board Bali International Airshow 2024, Ilham Akbar Habibie, mengatakan perhelatan Bali International Airshow 2024 menjadi kesempatan bagi industri aviasi dan aerospace Indonesia untuk unjuk diri. "Pameran ini juga bisa meningkatkan citra Indonesia di mata dunia," ujar Ilham saat memberikan sambutan secara virtual, Senin (5/12/2022).

Bali International Airshow ini rencananya akan diselenggarakan setiap dua tahun sekali. "Diharapkan menjadi salah satu pameran penerbangan terbesar di Asia dengan standar internasional dan menjadi pameran bisnis kelas dunia," tutur Ilham.

Dalam kesempatan sama Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, Indonesia memerlukan investasi yang besar untuk meningkatkan Industri penerbangan dalam negeri. "Momentum Bali International Airshow ini sangat bagus untuk mendorong pembangunan Industri penerbangan nasional," ucapnya.

Terlebih lagi, kata Luhut, Indonesia saat ini memiliki 673 bandara dengan berbagai ukuran di berbagai daerah yang pembangunan dan pengelolaannya memerlukan biaya yang tidak sedikit.  Jumlah bandara ini pun masih perlu ditambah, mengingat masih banyak daerah pelosok yang akan lebih mudah dijangkau jika menggunakan transportasi udara.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Inaro Tujuh Belas Andy Wismarsyah mengatakan pertumbuhan kelas menengah yang sangat tinggi di Indonesia, menjadikan pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia menjadi yang tercepat kedua setelah China.  Menurutnya, volume penerbangan domestik Indonesia diramalkan akan pulih kembali pada tahun 2024, lebih cepat dua tahun daripada penerbangan internasional yang diprediksi akan kembali pulih pada tahun 2026.

Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 170 ribu pulau, sambung Andy, transportasi udara di Indonesia adalah mutlak bagi pergerakan penumpang maupun pergerakan jasa pengiriman barang (kargo).  Bahkan, kata dia, pergerakan jasa pengiriman barang cenderung stabil saat terjadinya pandemi hingga saat ini. 

"Hal inilah yang menggambarkan mengapa pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia sangat cepat," ujarnya.

Terkait pelaksanaan Bali International Airshow 2024, menurut Andy, perhelatan tersebut diharapkan mampu mempertemukan kalangan bisnis aviasi baik dari dalam maupun luar negeri.  Selain juga meningkatkan kerjasama bilateral antara Indonesia dan negara lain di kawasan Asia Pasifik, Eropa dan Amerika Serikat, baik dalam investasi maupun pengadaan transportasi udara yang saat ini masih sangat dibutuhkan baik untuk kebutuhan komersial serta kebutuhan domestik seperti penyemprotan hama dari udara, pemadam kebakaran, kebutuhan evakuasi hingga pemanfaatan untuk meningkatkan kekuatan militer Indonesia.

“Kami bersyukur dapat bersama-sama Pemerintah berencana mengadakan Bali International Airshow 2024.  Harapan kami Bali International Airshow ini akan memberikan kesempatan kepada pelaku bisnis aviasi manca negara untuk melihat potensi industri aviasi Indonesia.  Memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat berinvestasi dalam peningkatan industri aviasi Indonesia, yang pada akhirnya akan mengangkat nama Indonesia di kancah pameran industri penerbangan di dunia, " paparnya.

Sebelumnya penyelenggaraan Airshow bertaraf internasional ini pernah dilaksanakan di Indonesia sebanyak 2 kali, yaitu pada tahun 1986 bertempat di Bandar Udara Kemayoran dan pada tahun 1996 di Bandar Udara Soekarno Hatta.

Sentimen: positif (88.9%)