Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Beijing
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Rupiah Menguat ke 15.388 per Dolar AS Seiring Ekspektasi Pelonggaran Kebijakan The Fed
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat pada perdagangan di awal pekan ini. Penguatan nilai tukar rupiah ini seiring ekspektasi pelaku pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) akan mengendurkan kenaikan suku bunga.
Pada Senin (5/12/2022), rupiah menguat 38 poin atau 0,25 persen ke posisi 15.388 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.426 per dolar AS.
"Rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS. Pasar masih mempercayai The Fed akan mengendurkan kenaikan suku bunga acuannya ke depan," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara.
Apalagi, lanjut Ariston, banyak analis memperkirakan resesi akan melanda perekonomian AS di mana situasi itu akan mendorong The Fed untuk tidak memberlakukan kebijakan moneter yang sangat ketat.
Selain itu, sikap pemerintah China yang melonggarkan pembatasan aktivitas dalam penanganan pandemi Covid-19, membantu memberikan sentimen positif ke aset berisiko.
"Kebijakan ini bisa mendukung pertumbuhan ekonomi China dan membantu perekonomian negara mitranya. Ini bisa mendukung penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini," ujar Ariston.
Investor berharap langkah-langkah melonggarkan pembatasan pandemi di China pada akhirnya akan mencerahkan prospek pertumbuhan global dan permintaan komoditas.
Lebih banyak kota di China mengumumkan pelonggaran pembatasan pada Minggu 4 Desember ketika Beijing mencoba membuat kebijakan nol-Covid-nya lebih bertarget dan tidak terlalu memberatkan setelah protes baru-baru ini terhadap pembatasan.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah 15.380 per dolar AS dengan potensi pelemahan 15.450 per dolar AS.
Sentimen: positif (40%)