Sentimen
Positif (100%)
3 Des 2022 : 15.32
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Banjarmasin, Magelang

Partai Terkait

Adian PDIP: Rakyat Itu Terhormat, Bukan Obyek Jual Beli Suara Saat Pemilu

3 Des 2022 : 22.32 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Politik

Adian PDIP: Rakyat Itu Terhormat, Bukan Obyek Jual Beli Suara Saat Pemilu

Liputan6.com, Jakarta - Para anggota dan kader PDI Perjuangan (PDIP) harus melihat rakyat secara terhormat, bukan sekedar obyek jual beli suara saat pemilu. Rakyat harus diorganisir dan menjadi subyek bernegara, berkomunikasilah dengan baik kepada rakyat.

Hal itu disampaikan dua politisi muda PDIP, Adian Napitupulu yang juga anggota DPR RI, dan Bane Raja Manalu, saat mendampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri rapat kerja daerah (Rakerda) PDIP Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Sabtu (3/12/2022).

Adian Napitupulu berbicara di hadapan ratusan kader utama PDIP se-Kalsel dengan tema membangun dedikasi dan semangat juang kader partai. Menurut Adian, seluruh anggota dan kader PDIP adalah aktivis pergerakan yang tugasnya cuma satu, yakni mengorganisir rakyat.

“Karena tanpa mengorganisir diri dan rakyat, kita bukan siapa-siapa. Kalau kita sendiri, kita bukan siapa-siapa,” kata Adian.

“Bagaimana cara mengorganisir rakyat? Uang bukanlah jawabannya. Suara rakyat tak perlu dibayar dengan uang amplop. Rakyat tak boleh jadi obyek jual beli, rakyat itu terhormat,” tegasnya.

Maka langkah pertama, kata Adian, hilangkan dulu pikiran bahwa rakyat yang kita wakili hanya sekedar diberi amplop berisi uang. Kedua, berbuat yang terbaik kepada rakyat, maka rakyat takkan bertanya apa agama dan suku, namun akan bisa melihat ketulusan dari tindakan.

Adian lalu bercerita panjang tentang apa yang dia lakukan di Pongkor, Bogor, Jawa Barat. Dimana Adian menginisiasi warga Pongkor untuk membentuk koperasi. Sehingga dibolehkan menambang atas Ijin Usaha Pertambangan (IUP) di Pongkor yang dimiliki BUMN. Rakyat yang dulunya ditangkapi, setelah diorganisir, dilatih manahemen, tata cara menambang yang memenuhi stabdar keselamatan, dan kemudian bergabung di dalam koperasi. Koperasi dengan anggota yang telah dilatih tsb kini sudah boleh menambang. Bahkan kata Adian, dalam 6 bulan ke depan, koperasi rakyat ini sudah akan mengolah sendiri.

“Saya lakukan bukan demi suara. Tapi sederhana, berbuat baik ke rakyat dan rakyat akan tahu siapa yang berbuat baik dengan tulus,” ujar Adian.

Begitupun dengan pengorganisasian rakyat di Cileungsi untuk memiliki tanah yang dulu dikuasai oleh yayasan yang terafiliasi Soeharto. “Tanah tersebut setelah melalui perjuangan panjang, menjadi tanah untuk rakyat," ujar Adian.

Adian juga menberi contoh di Lebak Wangi, Bogor, dimana rakyat desa diorganisir untuk memanfaatkan waduk menjadi sumber penghidupan. Hasiknya, hari ini 144 desa rakyat desa bekerja di sana, dengan 22 orang anak muda Karang Taruna digaji dari BumDes yang mengelolanya.

“Ini bukti bahwa ketika kita mau mengorganisir rakyat desa menjadi subyek bukan obyek, itu bisa. Rakyat harus jadi subyek bernegara, harus diorganisir agar semakin besar keterlibatannnya dalam bernegara. Itulah tugas kita,” kata Adian.

“Saya berharap kita sebagai kader PDI Perjuangan harus berbeda dengan kader partai lain. Kita harus perbaiki dan ubah cara kita mengorganisir rakyat. Supaya suatu saat rakyat akan mengatakan, dalam pemilu, saya memilih orang baik, bukan memilih amplop,” tegasnya.

Sementara Bane Raja Manalu memberi materi tentang komunikasi politik. Menurut Bane, kemampuan mengorganisir rakyat lewat berbagai aktivitas pemberdayaan masyarakat, harus sejalan dengan kemampuan berkomunikasi politik.

“Tentu apa yang diucapkan dan disampaikan harus sejalan dengan apa yang dilakukan, seperti apa yang dikatakan oleh Bung Karno. Apa yang dilakukan di lapangan harus terkomunikasikan ke masyarakat luas. Berceritalah sebelum disebut bercerita itu menjadi haram,” kata Bane.

Menurut Bane, mengambil kisah dari Adian, kerja mengorganisasi penambang di Pongkor sdalah daya juang yang akan dilihat oleh rakyat, dan akan berwujud menjadi pilihan politik saat pemilu.

“Kita harus mampu mengorkestrasi kebaikan dan mampu menyampaikannya kepada masyarakat lebih luas. Militansi dalam mewujudkan hal ini jangan ditunda lagi. Kita harus menata kebenaran yang disampaikan lewat media, sebagai tempat menyampaikan tatanan kebenaran tersebut,” urai Bane.

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Presiden Pertama RI Soekarno di Kompleks Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2020).

Sentimen: positif (100%)