Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, angkat suara mengenai kabar Kereta Api (KA) Argo Parahyangan bakal ditutup setelah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) beroperasi pada Juni 2023.

Budi Karya belum bisa memastikan penutupan KA Argo Parahyangan tersebut. Sebab, rencana penutupan itu saat ini masih dikaji.

“Itu dalam pengkajian, jadi kan kalau namanya kan layanan kepada masyarakat, tentu layanan masyarakat itu diberikan secara baik dan oleh karenanya kita sedang mengkaji. Tentang hasilnya seperti apa, mungkin nanti Maret atau April kita lihat sama-sama,” kata Budi Karya di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat (2/12).

Budi Karya mengakui adanya kereta cepat membuat jarak tempuh Jakarta Bandung bisa dipangkas dibanding menggunakan KA Argo Parahyangan. Namun, hal tersebut tidak bisa langsung dijadikan alasan penutupan KA Argo Parahyangan.

Budi Karya menegaskan kajian penutupan KA tersebut harus dimatangkan, termasuk dari segi kemungkinan okupansi kereta cepat.

“Itu yang kita pikirkan. Bahwa Kalau kereta cepat itu (Jakarta ke Bandung) kan cuma totalnya 48 menit, sementara ini kan 3 jam. Bagaimana kemungkinannya ya kita membutuhkan survei supaya lebih akurat,” ujar Budi Karya.

Budi Karya menuturkan tidak menutup kemungkinan KA Argo Parahyangan tetap berjalan saat KCJB beroperasi pada Juni 2023. “Ada kemungkinan tapi itu berdasarkan suatu pembahasan,” tutur Budi Karya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan KA Argo Parahyangan akan ditutup. Hal ini menyusul proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang akan beroperasi Juni 2023.

Luhut mengungkapkan pembangunan proyek KCJB sudah mencapai 80,41 persen. Penyelesaian kereta modern itu akan dikebut agar bisa jalan sesuai rencana.

"Sekarang lagi menyelesaikan, semua sudah ada kalendernya, saya tidak ingat. Harus selesai pertengahan tahun depan," ungkap Luhut.