Jenderal Andika Senang Laksamana Yudo Ditunjuk Jadi Penggantinya
Republika.co.id Jenis Media: Nasional
Yudo mengaku mendapat banyak masukan dari Andika soal uji kelayakan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, penunjukkan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI murni merupakan pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia pun mengaku senang Yudo ditunjuk menjadi pengganti dirinya.
"Bahwasanya Pak Yudo kepilih kan itu semua pilihan Presiden dengan berbagai pertimbangan tadi. Ya kita senang," kata Andika kepada wartawan di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (1/12/2022).
Andika menjelaskan, kedekatannya dengan Yudo pun terjalin sangat baik. Sebab, selama dirinya menjabat sebagai Panglima TNI, banyak program kerja yang dia lakukan didukung oleh kekuatan TNI AL.
"Kalau chemistry (kedekatan) ya ada lah, karena kan beliau KSAL, banyak operasi-operasi yang saya lakukan itu didukung oleh alusista laut," kata Andika.
Sementara itu, Yudo mengungkapkan, banyak masukan yang disampaikan Andika untuk menghadapi uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test sebagai calon Panglima TNI. Yudo menyebut, dirinya siap melanjutkan program kerja yang telah dilakukan Andika sebelumnya.
"Ya tentunya harus meneruskan apa-apa yang kebijakan beliau. Karena kan pasti tahun 2023, ini kan sudah direncanakan di tahun 2022. Tinggal melaksanakan," ujar Yudo.
Komisi I DPR sudah menggelar rapat internal mengenai persiapan uji kelayakan dan kepatutan bagi caolon panglima TNI. Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengatakan, uji kelayakan akan digelar besok, Jumat (2/12/2022).
"Jadi, calon Panglima TNI akan melaksanakan uji kelayakan besok hari Jumat tanggal 2 (Desember 2022)," kata Hasanuddin, Kamis (1/12/2022).
Pada pukul 10.00 WIB, akan dilaksanakan verifikasi data yang dilakukan pimpinan Komisi I beserta perwakilan dari masing-masing fraksi. Kedua, pada pukul 13.30 WIB, calon dijadwalkan menyampaikan paparan visi dan misi 30 menit.
Dilanjutkan pendalaman dari masing-masing fraksi tujuh menit dari tiap-tiap fraksi. Nantinya, calon Panglima TNI diberikan kesempatan 20 menit menjawab pertanyaan dan pendalaman. Setelah itu, tahap pertama selesai.
Sentimen: positif (98.8%)