Jakarta, CNBC Indonesia - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih menjadi pemimpin pasar (market leader). Namun, pangsa pasarnya sejak 2019 hingga tahun ini cenderung turun dari 48% dari sebelumnya 52%.

Hal itu menjadi perhatian Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Andre Rosiade dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI DPR, Selasa (29/11/2022).

Direktur Utama SMGR Donny Arsal tak menampik penurunan tersebut. Menurutnya, ini terjadi lantaran kala itu SMGR tengah menikmati tambahan pangsa pasar.

-

-

Tambahan ini akibat kompetitor menaikkan harga sehingga konsumen beralih ke semen produksi SMGR. "Kami enjoy market share tambahan pada saat itu," ujar Donny, Selasa (29/11/2022).

Namun, rupanya kenaikan harga akibat naiknya harga bahan baku yang tadinya terjadi di kompetitor juga mulai menghampiri SMGR. Kenaikan ini menyebabkan adanya cost push yang juga perlu diantisipasi SMGR dengan mengalihkan sebagian kenaikan itu ke harga jual.

Dengan kata lain, harga jual semen SMGR naik. "Namun, kenaikan ini tidak langsug diikuti oleh kompetitor, sehingga terjadi penurunan market share," imbuh Donny.

Penurunan market share juga terjadi di tengah tahun. pangsa pasar perseroan sempat turun tipis pada semester tahun ini yaitu pada Juni menjadi 46,7% dan Juli menjadi 46,5% dibandingkan awal tahun ini yang sebesar 46,9%.

SMGR kemudian melakukan perbaikan dari segi rantai pasok, logistik, dan dan kargo konsolidasi serta penetrasi pasar baru. Sehingga, perseroan dapat tetap memperkuat posisi di daerah yang belum tersentuh produk SMGR dan belum ada kompetitor yang masuk di kawasan tersebut.

"Sehingga per Oktober ini market share kita sudah kembali naik ke 48%. Karena price sensitif yang terjadi ini tidak terhindarkan," sebutnya.

Donny menambahkan, dalam persaingan kompetisi yang sangat ketat perseroan tidak dapat bertahan lama jika menggunakan strategi saat ini.

[-]

-

Duh! Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Semen RI Dihantam Krisis
(RCI/dhf)