JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengapresiasi meningkatnya ekonomi digital di Indonesia, khususnya dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).
"Melihat kondisi ekonomi digital Indonesia yang meningkat dengan pesat, beberapa tahun belakangan ini. Didukung dengan populasi kita yang muda, produktif, serta akselerasi digital di tengah kehidupan masyarakat, akibat pandemi Covid-19," ujarnya dalam day 3: Future & Ecosystems” (Towards Metaverse, Smart & Safe Nation, Digital Economy & Startup, Future Data Science &AI) secara virtual, Selasa (29/11/2022).
Baca Juga: Wamenparekraf Angela Bahas Ekonomi Digital di DataGovAI 2022
Dia mengatakan, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh hingga 20% dari tahun 2021 sampai tahun 2025 menjadi USD146 miliar. Serta diprediksi akan mencapai USD330 miliar pada 2030 dengan e-commerce sebagai pendorong utamanya.
Dia melanjutkan, perkembangan ekonomi digital Tanah Air juga dapat dilihat dari total investasi di Indonesia, pada platform digital. Di mana ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, mencapai sekitar 38,7%.
Baca Juga: Selain Ekonomi Digital, Sri Mulyani Ingatkan soal Inklusi Keuangan
"Tentunya kita juga melihat adanya peluang di sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat luas, seperti sektor keuangan, logistik, jasa pengiriman, pariwisata, edukasi, kesehatan dan media," katanya.
Angela juga menjelaskan, dari sisi pariwisata maupun dari sisi ekonomi kreatif, digitalisasi juga mempunyai peran sangat penting saat ini sudah dua pertiga dari pendapatan global and tourism market datangnya dari penjualan online. Bahkan hal ini akan diperkirakan mencapai USD691 miliar pada tahun 2026.
"Tren yang sama juga terjadi di Indonesia, didorong faktor permintaan yang meningkat untuk digital tourism, dari wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara," terang Angela.
Baca Juga: Peduli Pejuang Kanker, Donasi Rambut Bersama Lifebuoy dan MNC Peduli Tengah Berlangsung!