Sentimen
Studi: Migrain pada Orang Tua Bisa Menurun ke Anak
Kumparan.com Jenis Media: News
Ya Moms, migrain pada anak biasanya terjadi di bawah usia 10 tahun dan bisa menyerang anak perempuan maupun laki-laki. Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala sedang hingga berat yang terjadi di satu sisi ataupun kedua sisi kepala si kecil.
Penyebab migrain pada anak dapat dipicu oleh beberapa faktor. Mulai dari stres, perubahan waktu tidur, makan yang tidak teratur, perubahan hormon pada anak perempuan saat memasuki usia pubertas, hingga faktor genetik. Ya Moms, migrain bisa diturunkan dari orang tua kepada anaknya.
Penjelasan soal Migrain pada Anak Bisa Disebabkan Oleh Faktor Genetik
Dikutip dari Medical News Today, penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dan lingkungan bisa menyebabkan migrain. Menurut American Migraine Foundation, jika salah satu orang tua mengalami migrain, maka kemungkinan anak terkena migrain hingga 50 persen. Sementara bila kedua orang tua sering terserang migrain, maka kemungkinan anak mengalami migrain meningkat menjadi 75 persen.
Pada 2021, para peneliti menemukan bahwa mutasi gen yang diwarisi dari orang tua dapat menyebabkan migrain pada anak. Sehingga, para peneliti itu percaya bahwa sekelompok mutasi gen tersebut mungkin berperan menyebabkan migrain pada anak.
Ada beberapa ciri-ciri migrain yang dikaitkan dengan faktor genetik, seperti mengalami migrain di usia muda, serangan sering terjadi, serangan disertai dengan gangguan penglihatan, dan perlu minum obat untuk menghilangkan serangan tersebut.
Kendati demikian, migrain yang disebabkan faktor genetik bisa membantu si kecil untuk mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat. Oleh karena itu, ibu dan ayah perlu memperhatikan gejala yang timbul pada anak. Bila si kecil sering merasakan sakit kepala di satu sisi atau keduanya, kekakuan otot, mual, kelelahan, hingga sulit tidur, segera bawa ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.
Sentimen: negatif (100%)