JAKARTA – Ruangguru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada ratusan karyawannya.
Pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap karyawan tetap startup Ruangguru menyisakan keluhan dari sejumlah mantan karyawannya.
Berikut fakta PHK Ruangguru yang dirangkum Okezone di Jakarta, Minggu (27/11/2022).
BACA JUGA:Kena PHK Ruangguru, Eks Karyawan Ini Akui Kapok Kerja di Startup
1. Alasan Ruangguru PHK Massal
Menurut keterangan resmi yang diperoleh Okezone, Ruangguru mengaku kalau PHK ini dilakukan karena situasi pasar global memburuk.
"Hari ini Ruangguru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sebagian pegawai Ruangguru. Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini," ujar Gwen Corporate Communications Team Ruangguru, Jumat (18/11/2022).
"Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis," tambahnya.
2. Beri Kompensasi
Meski begitu, Ruangguru menjamin kalau karyawan terdampak PHK tetap akan terima sejumlah fasilitas.
"Seluruh pesangon akan dibayarkan sesuai dengan UU yang berlaku – meliputi uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan penggantian hak (jika masih ada sisa cuti), yang dibayarkan penuh tanpa potongan. Manajemen pun telah menyetujui untuk mempercepat pembayaran, sehingga kamu akan menerima pesangon tersebut hari ini (Jumat kemarin)," kata salah satu karyawan Ruaangguru yang terkena PHK kepada Okezone, Jumat malam.
Baca Juga: Saatnya Anak Muda Bangkit Bersama untuk Indonesia Bersama Astra
3. Beri Layanan Konseling
Dia juga menyebut kalau perusahaan memberikan layanan konsultasi karir, psikologis, dan akses kelas pengembangan karir jika dibutuhkan.
Serta perusahaan juga mengatakan soal asuransi yang dapat dipakai hingga 30 November 2022 sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
"Untuk karyawati yang sedang hamil/cuti melahirkan, serta karyawan yang istrinya hamil, dapat mengisi gform yang akan dikirimkan via email pribadi oleh Tim Support, untuk mendapatkan asuransi yang lebih panjang, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelasnya.
4. CEO Minta Maaf
CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara mengaku gagal dalam merespons gejolak ekonomi global yang berdampak terhadap kondisi perusahaan dalam negeri, termasuk startup rintisannya. Beban karyawan yang melonjak membuat Ruangguru melepas ratusan karyawan tetapnya.
Belva, yang pernah ditunjuk sebagai staf khusus Presiden Jokowi, menyatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan keputusan yang berat bagi perusahaan.
"Kami meminta maaf atas kegagalan kami dalam memprediksi dan mengantisipasi situasi ekonomi yang berkembang cepat," kata Belva melalui media sosialnya, dikutip Minggu (20/11/2022).
5. Ada Kekeliruan Kebijakan dalam Proses Rekrutmen
Pria kelahiran 30 Mei 1990 itu memandang ada kekeliruan kebijakan dalam proses rekrutmen yang terlalu besar dan cepat pada saat awal pandemi. Belva bercerita bahwa pilihan itu diambil lantaran terdapat peningkatan permintaan yang cukup signifikan atas layanan Ruangguru.
Lebih jauh, kondisi ekonomi global yang tidak menentu, ditambah lonjakan inflasi dan suku bunga, terang Belva, membuat iklim investasi dunia memburuk, yang pada akhirnya berdampak terhadap perusahaan.
"Ini berdampak terhadap komunitas startup teknologi global, termasuk kami di Ruangguru," terangnya.
6. Eks Karyawan Kapok Kerja di Startup
Seorang bekas pekerja Ruangguru yang tak disebutkan namanya mengaku ingin beranjak ke luar dari pekerjaan industri startup karena dinilai masih belum stabil dalam menghadapi tantangan ekonomi.
"Udah kapok saya (di startup)," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (23/11/2022).
Perempuan yang bekerja sebagai desain grafis lebih dari tiga tahun itu menyebut prestasi dan loyalitas tidak menjamin keberlangsungan kariernya di bekas perusahaannya.
Secara spesifik, dia menyebut Ruangguru masih kesulitan dalam memprediksi perkembangan pasar, sehingga berdampak terhadap kondisi internal, termasuk tenaga kerja.
"Ruangguru terlalu ngejar growth, juga terlalu ngandelin investor, ntar kalau penjualan ga bagus, bingung balikin duitnya," terangnya.