JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Salah satunya adalah indikator nilai tukar.
"Untuk perkembangan nilai tukar dalam periode 21–25 November 2022, tercatat pada akhir hari Kamis (24/11), Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.663 per dolar AS," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Baca Juga: Rupiah Loyo ke Rp15.665/USD, Padahal Pertumbuhan Ekonomi RI Diakui Dunia
Adapun yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun turun ke 6,94%. DXY tercatat melemah ke level 106,08. Yield US Treasury (UST) 10 tahun turun ke level 3,693%.
"Kemudian, pada pagi hari Jumat (25/11), Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.640 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,65%," ungkap Erwin.
Baca Juga: Tekuk Dolar AS, Rupiah Sore Ini Menguat ke Level Rp15.664/USD
Untuk perkembangan aliran modal asing per minggu IV November 2022, premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 98,52 bps per 24 November 2022 dari 108,61 bps per 18 November 2022.
Baca Juga: Saatnya Anak Muda Bangkit Bersama untuk Indonesia Bersama Astra