Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Hewan: Gajah
Institusi: Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
GeNose di Bandara, Pemerintah Disebut Cuma Peduli Ekonomi
CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno
Ahli mengkritik kebijakan penggunaan alat tes Covid-19 GeNose yang digunakan di stasiun, bandara, dan pelabuhan diterapkan atas dasar motif ekonomi belaka.
Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI),Pandu Riono menilai selama ini GeNose baru dipublikasikan secara terbatas sebagai bahan evaluasi Kementerian Kesehatan untuk izin penggunaan GeNose di stasiun. Sehingga, kalangan akademisi tak bisa menilai efektivitas GeNose mendeteksi Covid-19.
Akibat minim publikasi, ia menilai penggunaan GeNose oleh pemerintah hanya dilakukan sebatas pertimbangan masalah ekonomi, bukan untuk mengurangi penularan.
"Ya kalau dipakai juga gak ada manfaatnya untuk pencegahan penularan dan itu bukan niatnya pemerintah. Tapi, (buat) meningkatkan penggunaan moda transportasi udara, hanya motif ekonomi," tuturnya ketika dihubungi, Rabu (24/2).
Padahal menurut Pandu, pemerintah mestinya belajar dari kesalahan kebijakan tahun lalu di sektor transportasi.
Saat itu menurutnya pengetesan menggunakan rapid test antibodi yang tak akurat membuat penularan terus terjadi.
Pandu juga meminta publikasi segera dikeluarkan agar penggunaan alat itu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Beliau banyak janji sebelum dipakai secara luas, agar bisa dipertanggungjawabkan aspek keilmuan dan kemanfaatannya," katanya.
Pandu menyebut sejak publikasi terbatas kepada Kemenkes itu, belum ada kajian lanjutan. Padahal menurutnya masih banyak hal yang harus diperbaiki pada laporan itu.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai koreksi yang harus dilakukan pada laporan itu, menurut Pandu GeNose masih harus melanjutkan uji validasi.
"Laporan yg ada belum cukup membuktikan bahwa alat tersebut cukup akurat untuk skrining," ujarnya singkat tanpa memberikan paparan lebih lanjut.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Kuwat Triyana, inventor GeNose dari Fakultas MIPA, Universitas Gajah Mada menyebut publikasi kajian ilmiah GeNose masih berjalan.
"Ditunggu saja, kita belum istirahat," tulisnya saat dihubungi lewat pesan teks.
Namun, ia belum menjawab lebih lanjut ketika ditanya perkiraan kapan publikasi keluar.
GeNose rencananya akan mulai diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priokakhir April ini secara acak (random). Sementara, untuk sektor udara atau pesawat akan mulai diterapkan pada 1 April 2021 mendatang.

Budi mengatakan perluasan penerapan GeNose di dua moda transportasi itu dilakukan setelah pihaknya mencermati penggunaan alat tes itu di kereta.
Namun, alih-alih menyebut tingkat efektivitas alat ini mendeteksi Covid-19, ia malah menyebut dasar pengambilan kebijakan penerapan GeNose di bandara dan pelabuhan karena animo masyarakat.
"Di kereta api, animo masyarakat untuk menggunakan GeNose sangat bagus dan saat ini para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara juga menginginkan penggunaan GeNose," kata Budi dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa (23/2).
Budi menambahkan penerapan GeNose di simpul-simpul transportasi diperlukan agar masyarakat mendapatkan akses terhadap alat pendeteksi (screening) Covid-19 yang lebih terjangkau.
(eks/eks)[-]
Sentimen: positif (64%)