Hendropriyono Usul TNI Gaet SpaceX Buat Drone, Cek Faktanya
CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno
Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengusulkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bekerja sama dengan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) SpaceX untuk membuat pesawat nirawak atau drone.
Hendropriyono menilai kerjasama itu akan membuat drone milik TNI tidak bisa diretas saat beroperasi. Dia melihat perkembangan teknologi dan masifnya peretasan membuat drone buatan dalam negeri rentan diretas.
"SpaceX ini, barangkali ya, kerjasama atau kita harus manfaatkan teknologi SpaceX dalam pengoperasian Drone," kata Hendro dalam webinar yang digelar Korps Hukum TNI AD, Selasa (23/2).
Lantas, apakah ada potensi SpaceX mengembangkan drone untuk TNI?
Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, SpaceX tidak memiliki rekam jejak dalam memproduksi drone untuk kebutuhan militer.
Melansir Vault, Musk ingin menjadikan SpaceX sebagai perusahaan kargo antariksa. Saat ini, perusahaan tersebut menyediakan rute ke orbit untuk mengirim satelit dan mengangkut pasokan logistik ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Kemudian, SpaceX berhasil membuat roket peluncuran bernama Falcon 9, yang dapat mengangkut lebih dari 50.000 pon atau 22,6 ton muatan ke orbit rendah Bumi dan Falcon Heavy, yang dapat membawa beban hampir tiga kali lebih berat.
NASA dan National Reconnaissance Office, unit mata-mata satelit Pentagon dilaporkan sebagai mitra bisnis SpaceX. Perusahaan juga telah menempatkan satelitnya sendiri ke orbit untuk layanan internet broadband melalui divisi Starlink.
Selain mengangkut kargo ke luar angkasa, SpaceX berencana mengangkut orang dan peralatan ke bulan dan Mars. Untuk mewujudkan ambisinya, SpaceX telah membuat pesawat ruang angkasa bernama Dragon, yang dapat membawa kargo dan dapat mengangkut orang.
Dragon juga dapat membawa kembali sejumlah besar kargo ke Bumi. Pada tahun 2019, Dragon menjadi pesawat luar angkasa pertama yang berlabuh secara mandiri ke ISS.
Dalam salam resmi, SpaceX sedang mengerjakan kendaraan peluncuran generasi berikutnya yang dapat digunakan kembali sepenuhnya yang akan menjadi yang paling kuat yang pernah dibuat, yang mampu membawa manusia ke Mars dan tujuan lain di tata surya.
SpaceX percaya roket yang dapat digunakan kembali sepenuhnya dan cepat adalah terobosan penting yang diperlukan untuk secara substansial mengurangi biaya akses ruang angkasa. Sebagian besar biaya peluncuran berasal dari pembuatan roket, yang secara historis hanya terbang sekali.
Di sisi lain, Falcon SpaceX diketahui merupakan roket kelas orbital pertama dan satu-satunya yang mampu memantulkan cahaya. Falcon pun bisa mendarat di salah satu kapal tak berawak di laut atau salah satu zona pendaratan dekat landasan peluncuran.
Melansir Space, SpaceX adalah perusahaan swasta pertama yang berhasil mengirim astronout ke ISS. Perusahaan tersebut mengirim dua astronot pertamanya ke ISS pada tanggal 30 Mei 2020 menggunakan pasawat Crew Dragon.
(jps/DAL)[-]
Sentimen: positif (47.1%)