Sentimen
Positif (88%)
22 Nov 2022 : 21.27
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Buka IDC 2022, Menteri Teten Harap Industri Media Sehat

23 Nov 2022 : 04.27 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Buka IDC 2022, Menteri Teten Harap Industri Media Sehat

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki resmi membuka gelaran event Indonesian Digital Conference (IDC) 2022 di Ballroom 1 Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Acara ini digagas Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Kegiatan yang akan berlangsung dua hari itu, turut  dihadiri para pengurus AMSI dan Ketua AMSI se Indonesia.

Menteri Teten Masduki yang membuka secara resmi IDC 2022 berharap, ke depannya bisnis media bisa ditata dengan baik hingga menjadi bisnis media yang sehat.

“Kita harapkan AMSI sebagai wadah media online bisa terus eksis dan menjalankan bisnis media yang sehat dan berkualitas. Diharapkan media dapat selalui promosikan program pemerintah khususnya terkait UMKM,” jelas dia.

Ketua AMSI Wenseslaus Manggut selaku tuan rumah mengaku sangat senang dengan pelaksanaan IDC 2022 yang dilaksanakan tahun ini. Pasalnya, event yang ketiga kali dilaksanakan ini bisa dihadiri secara lakukan secara offline dan virtual.

“Ini gelaran yang ketiga dilaksanakan. Sebelumnya dilaksanakan secara offline karena adanya pandemi Covid-19. Sehingga, dengan event kali ini diharapkan bisa mendatangkan angin segar utamanya industri media,” ujarnya.

Wenseslaus menjelaskan, saat ini ada sebanyak 412 anggota AMSI yang tersebar di pelosok Nusantara. Para anggota AMSI ini merupakan pelaku industri media yang 75 persen diantaranya termasuk dalam industri UKM.

“Dapat saya laporkan kepada bapak Menteri Koperasi dan UKM, bahwa mayoritas anggota kami, utamanya di daerah adalah media yang masih tergolong dalam Usaha Kecil Menengah (UKM). Sehingga, perlu perhatian penuh terhadap jalannya industri media tersebut,” terangnya.

Disampaikan pula, saat industri media online sangat berbeda dengan konvensional. Sebab, untuk media online tidak bisa lagi dipantau dari hulu ke hilir.

“Kalau media konvensional kita masih bisa memantau mulai dari redaksi, percetakan, hingga pemasaran dan loper. Semuanya bisa kita pantau. Tetapi media online sangat berbeda dan tidak bisa terpantau secara keseluruhan. Dari hulu ke hilir,” tambah Wenseslaus Manggut yang juga Chief Content Officer (CCO) Kapanlagi Youniverse.

 

Sentimen: positif (88.3%)