Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Coca Cola, Nike, Vivo
Event: Piala Dunia 2022
Kab/Kota: London
Kasus: PHK
Tokoh Terkait
Belva Devara
Populer: Perusahaan China Sponsor Terbesar Piala Dunia; Bos Ruangguru Minta Maaf
Kumparan.com Jenis Media: News
Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:
Mengutip perusahaan analis data asal London, Global Data, Al Jazeera menyebut perusahaan-perusahaan China mengungguli korporasi Amerika Serikat (AS) yang punya sejumlah merek global populer seperti Coca-Cola, Nike, Budweiser dan McDonald's.
Total nilai sponsor perusahaan China mencapai USD 1,4 miliar atau hampir 22 triliun. Nilai tersebut mengungguli sponsor dari perusahaan-perusahaan AS yang totalnya sebesar USD 1,1 miliar atau Rp 17,2 triliun.
Perusahaan properti Wanda Group (Dalian Wanda Group) tercatat mengikat kontrak sponsor terbesar dengan nilai USD 850 juta atau Rp 13,3 triliun. Kontrak sebesar itu diikat Wanda dengan FIFA sejak 2016 hingga Piala Dunia 2030.
Daftar perusahaan China yang jadi sponsor Piala Dunia Qatar selain Dalian Wanda Group, adalah perusahaan teknologi Vivo, perusahaan susu dan produk olahannya yakni Mengniu, serta produsen peralatan elektronik rumah tangga Hisense Co Ltd, dan beberapa perusahaan lainnya.
Posisi ketiga pemberi sponsor terbesar di Piala Dunia 2022 adalah perusahaan-perusahaan Qatar yakni Qatar Airways, Qatar Energy, dan perusahaan jasa keuangan QNB Group.
Bos Ruangguru Minta Maaf PHK Karyawan
Pendiri dan CEO Startup di bidang pendidikan Ruangguru, Belva Devara, akhirnya buka suara terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawannya yang dilakukan Jumat (18/11).
Mengutip dari instagram pribadinya, @belvadevara, Belva mengatakan, permintaan maaf atas kebijakan yang harus ditempuh tersebut.
“Kami meminta maaf atas kegagalan kami dalam memprediksi dan mengantisipasi situasi ekonomi yang berkembang cepat,” tulis Belva. seperti dikutip, Senin (21/11).
“Dengan berat hati, Ruangguru harus berpisah dengan ratusan anggota tim terbaiknya melalui pemutusan hubungan kerja,” sambung Belva.
Dirinya juga menerangkan, di awal pandemi, layanan Ruangguru mengalami peningkatan permintaan yang besar yang berujung pada rekrutmen yang terlalu banyak dan terlalu cepat dalam dua tahun terakhir.
Ditambah lagi, situasi ekonomi global belakangan ini memburuk secara drastis dan berada pada titik terendah dalam puluhan tahun terakhir, terlihat dari tingginya angka inflasi dan kenaikan suku bunga yang membuat iklim investasi dunia memburuk secara signifikan.
“Hal ini berdampak luas kepada komunitas startup teknologi global, termasuk kami di Ruangguru,” katanya.
Sentimen: positif (99.9%)